Presiden Badan Nasional Hidrokarbon (ANH) Kolombia, Javier Betancourt Valle, di Hotel Ritz Carlton, pekan lalu, memaparkan, pemerintahnya mengharapkan investor dari Indonesia ada yang berminat untuk mengembangkan migas di Kolombia. Apalagi, Indonesia memiliki pengalaman mengembangkan migas di daerah terpencil dan lepas pantai.
Pemilihan Indonesia sebagai salah satu tujuan mencari investor, lantaran Indonesia dipandang sebagai negara yang cukup besar di kawasan Asia serta memiliki pertumbuhan ekonomi rata-rata 6% dalam 5 tahun terakhir. Upaya untuk mencari investor ini, sebelumnya juga telah dilakukan Pemerintah Kolombia di Calgary (Kanada), Houston (Amerika Serikat) dan London (Inggris).
Cadangan minyak Kolombia mencapai 47 triliun barel dalam 10 tahun terakhir ini dengan produksi rata-rata 1 juta barel per hari.
Acara ini dihadiri oleh Dirjen Migas Kementerian ESDM A. Edy Hermantoro, Direktur Pembinaan Usaha Hulu MIgas Hendra Fadly, Sekretaris SKK Migas Gde Pradyana serta pimpinan IPA. (TW)