â€ÂPokoknya semua mengenai Train
3, diharapkan akan keluar (diumumkan) akhir November. Tapi beberapa
butir prinsip kemarin sudah
disetujui bersama dalam bentuk MOM
(minute of meeting),†ungkap Dirjen
Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo disela-sela seminar mengenai Development and Deployment of Enhanced Oil
Recovery Strategy di Graha Bimasena, Senin (5/11).
Evita memaparkan, disepakati bahwa PoD 2 Train 3 akan
ditandatangani akhir November. Sebanyak 24 kargo per tahun dari hasil Train 3
tersebut akan diperuntukkan bagi PT PLN. Jumlah ini setara 40% dari total
produksi Tangguh train 3.
Besaran pasokan untuk dalam negeri ini, masih akan bertambah karena Pemerintah meminta tambahan gas untuk kebutuhan lainnya. Namun besaran volumenya belum diputuskan.
Sementara
untuk harga gas Train 3, masih dalam pembicaraan. Besarannya
sekitar US$ 11-13 per MMBTU.
Komitmen BP Plc untuk mengembangkan Train 3 Tangguh pertama kali disampaikan perusahaan tersebut kepada Menteri ESDM Jero Wacik pada Juli 2012 dalam pertemuan di London. Dalam kunjungan berikutnya pekan lalu, sejumlah kesepakatan telah diperoleh.
Pembangunan kilang Train 3 Tangguh merupakan salah satu dari 4 kilang yang direncanakan Pemerintah akan dibangun hingga 2022 mendatang. Pembangunan 4 kilang tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dan penemuan lapangan gas yang relatif besar.
Tiga kilang LNG lainnya yang direncanakan akan dibangun adalah Kilang Donggi Senoro LNG yang rencananya akan dibangun tahun 2014 dengan kapasitas 2 MMTPA, Kilang Masela LNG tahun 2016 dengan kapasitas 4,5 MMTPA dan Kilang Natuna LNG tahun 2022.
Saat ini Indonesia baru memiliki tiga kilang LNG yaitu Kilang LNG Arun yang berkapasitas 12,85 MMTPA, Kilang LNG Bontang dengan kapasitas 21,64 MMTPA dan Kilang LNG Tangguh yang berkapasitas 7,6 MMTPA.