Penegasan itu disampaikan Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR mengenai pengaturan BBM bersubsidi tahun 2011, Senin (13/11).
Darwin mengemukakan, pengaturan BBM bersubsidi perlu dilakukan agar tepat sasaran. Kebijakan BBM subsidi yang tidak tepat sasaran, telah mendorong konsumsi secara tidak wajar atau melebih kuota.
Jika rencana ini jadi dilakukan pada tahun 2011, diharapkan dapat menghemat subsidi sekitar Rp 3,8 triliun.
"Dana ini dapat dialokasikan untuk program pro rakyat sektor energi, antara lain pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan, gas bumi untuk transportasi dan peningkatan infrastruktur energi di Indonesia bagian Timur," lanjut Darwin.
Untuk mendukung program pengaturan ini, secara bertahap akan dilakukan investasi depot dan SPBU. PT Pertamina telah memberikan komitmen untuk berinvestasi di depot dan SPBU miliknya.