Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh dalam rapat dengan Komisi
VII DPR, kemarin petang, menjelaskan, ABT tersebut akan digunakan untuk
kegiatan baru yaitu pengelolaan barang milik negara atau aset KKKS dan PKP2B di
Sekretariat Jenderal sekitar Rp 65 miliar, kegiatan konversi minyak tanah ke LPG di Ditjen Migas sebesar
Rp 3,9 triliun dan kegiatan listrik murah dan hemat di Ditjen Ketenagalistrikan
sekitar Rp 1,6 triliun.
Berkaitan dengan ABT untuk kegiatan konversi
mitan ke LPG, Darwin mengemukakan, usulan itu didasarkan pada terdapat kekurangan
pembayaran pada paket perdana distribusi tahun anggaran 2008-2010 sebesar Rp
2,46 triliun atau 8,83 juta paket. Selain itu,
adanya rencana paket perdana dan penyisiran wilayah-wilayah yang telah
terkonversi 2011 sebanyak 4,85 juta paket dengan nilai Rp 1,23 triliun dan
diperlukannya kegiatan pendukung konversi tahun 2011 yang terdiri dari kegiatan
sosialisasi, pendataan, pengawasan dan verifikasi paket perdana dan program
penyuluhan paket perdana dengan nilai Rp 160 miliar.
â€ÂKementerian ESDM juga mengusulkan ABT untuk kegiatan yang terkait dengan
bimbingan teknis pengembangan CNG, pengawasan BBM bersubsidi dan pemutakhiran
data untuk penanganan kerja migas,†tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Darwin juga menginformasikan bahwa realisasi anggaran
belanja Kementerian ESDM tahun 2011 sampai dengan akhir Juni 2011 sebesar Rp
1,9 triliun atau 12,47% dari total pagu anggaran yang sebesar Rp 15,3 triliun.
Hal tersebut disebabkan karena sebagian besar atau 74,3 % anggaran Kementerian
ESDM adalah belanja modal atau pembangunan fisik. Realisasi akan
meningkat tajam pada triwulan IV. Dari prognosa saat ini, hingga akhir tahun 2011 diperkirakan realasasi
belanja Kementerian ESDM dapat mencapai 95,85%.