Demikian dikemukakan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro
ketika menjadi pembicara dalam acara Inspiring Talk, Mampukah Sektor Migas
Menuju Kemandirian Energi Nasional di Hotel Ritz Carlton, kemarin.
Purnomo memaparkan, sektor
hilir migas masih perlu banyak pembenahan mengingat infrastrukturnya terbilang
lemah. Selain itu, daya beli masyarakat terhadap energi juga kurang lantaran
masih adanya subsidi yang cukup besar.
â€ÂTahun lalu, subsidi untuk
BBM, listrik dan elpiji mencapai Rp 224,74 triliun. Naik dari tahun sebelumnya
sebesar Rp 121,14 triliun. Kenaikan tersebut disebabkan melonjaknya harga
minyak dunia,†kata Purnomo.
Yang perlu dibenahi pula
adalah ketersediaan energi. Cadangan migas Indonesia tidak cukup besar,
kapasitas produksi migas dan kilang terbatas.
Untuk membenahi hilir migas,
sejumlah upaya telah dilakukan yaitu membangun jaringan distribusi gas yang
terintegrasi, membangun LNG terminal dan kilang, meningkatkan pertumbuhan
ekonomi untuk mendorong daya beli masyarakat, pergeseran subsidi harga ke
subsidi langsung dan meningkatkan eksplorasi migas serta mendorong
diversifikasi energi.
Sementara untuk sektor hulu
migas, kendala yang dihadapi adalah penurunan produksi secara alamiah akibat
lapangan-lapangan migas Indonesia yang berusia tua.