Hal itu dikemukakan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro di Departemen ESDM, Selasa (18/12).
Ia menjelaskan, kelangkaan itu merupakan dampak kerusakan Kilang Pertamina di Balikpapan yang memasok BBM untuk kawasan Indonesia Timur seperti Sulawesi dan Kalimantan.
“Tapi kemarin (17/12), kerusakan itu sudah bisa diatasi. Dalam waktu dekat semuanya akan normal kembali,†ujar Purnomo.
Untuk mengatasi kekurangan pasokan di daerah tersebut, pemerintah terpaksa mengambilnya dari stok nasional. Sejak Minggu (16/12), Kilang Balikpapan telah berfungsi lagi dan memproduksi BBM secara normal yaitu 6.800 kiloliter per hari.
Purnomo membantah kabar bahwa kelangkaan itu juga dipicu oleh masyarakat yang panik karena rencana pemerintah mengalihkan premium oktan 88 ke 90. “Wong kita belum memutuskan apa-apa,†tegas Purnomo.