Mendampingi Menteri ESDM pada kesempatan tersebut, Gubernur Jawa Tenah Ali Mufiz, Dirjen Migas Departemen ESDM Luluk Sumiarso, Kepala BPH Migas Tubagus Haryono serta Wakil Dirut Pertamina Iin Arifin Takhyan.
Pencanangan sistem distribusi tertutup ditandai dengan pembagian kartu kendali kepada wakil warga Kudus, Magelang dan Pemalang.
Dalam kesempatan itu Purnomo mengemukakan, program ini akan dilakukan secara bertahap dengan tujuan agar hanya masyarakat yang berhak saja yang dapat menikmati minyak tanah bersubsidi. Saat ini, hampir 30% dari konsumsi BBM terutama minyak tanah tidak tepat sasaran, dinikmati oleh pihak-pihak yang tidak berhak.
Dengan kartu kendali ini, pemerintah membatasi penjualan minyak tanah bersubsidi oleh pemegang kartu. Berdasarkan survei, tiap jiwa membutuhkan 3,04 liter minyak tanah per bulan.
Selain untuk menekan subsidi BBM yang semakin membumbung, kartu kendali juga dimaksudkan dapat mencegah penyelundupan minyak ke luar negeri akibat disparitas harga yang cukup besar.