Penandatanganan KKS dilakukan oleh BUMN ketiga negara yaitu PT Pertamina (Persero), Petronas Carigali dan PetroVietnam. Menyaksikan acara tersebut, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro dan PM Vietnam Nguyen Tan Dung.

 

Komitmen investasi Blok Randugunting 3 tahun pertama masa eksplorasi berupa studi geologi dan geofisika US$ 1,6 juta, survei seismik 2D sepanjang 500 km dengan nilai US$ 2,5 juta dan komitmen pemboran 1 buah sumur eksplorasi senilai US$ 3,5 juta. Selain itu, pemerintah juga akan memperoleh bonus tanda tangan senilai US$ 500 ribu.

 

Blok Randugunting dipilih sebagai wilayah kerja sama antara Indonesia, Vietnam dan Malaysia untuk mengelola sumber daya migas melalui suatu perjanjian yang telah ditandatangani pada tanggal 23 November 2003, yang disebut sebagai kerja sama tripatit.

 

Prinsip utama kerja sama tripartit adalah pengoperasian bersama pada suatu wilayah kerja migas. Dalam implementasinya, kerja sama tripartit telah dilaksanakan di Vietnam, yaitu dengan ditandatanganinya KKS di Blok 10/11.1 Lepas Pantai Vietnam pada 22 Januari 2002 dan di Malaysia pada tanggal 16 Juni 2003 di wilayah kerja Blok SK 305 Lepas Pantai.

 

Untuk Blok Randugunting yang memiliki luas 2.627,6 km2, bertindak sebagai operator adalah PT Pertamina (Persero) dengan participating interest 40%, sedangkan Petrovietnam dan Petronas masing-masing 30%.

 

Jika nantinya ditemukan minyak, maka bagi hasil antara pemerintah dan kontraktor adalah 85:15, sedangkan gas bumi 60:40.

 

Blok Alas Jati

 

Pada kempatan tersebut, juga dilakukan penandatanganan KKS antara pemerintah dengan PT Bina Insani untuk Blok Alasa Jati di Jawa Tengah-Jawa Timur. Total komitmen 3 tahun pertama mencapai US$ 8,55 juta dengan perincian: studi geologi dan geofisika senilai US$ 500 ribu, studi seismik 2D mencapai US$ 2,05 juta dan komitmen pemboran 2 sumur senilai US$ 6 juta. Pemerintah juga akan mendapatkan bonus tanda tangan US$ 1 juta. (Copyright by Ditjen Migas)