KKKS Wajib Terapkan EOR Tahun Depan

Menurut Wakil Kepala BPMIGAS Hardiono, beberapa kontraktor telah mengajukan proporsal untuk menerapkan EOR di lapangannya. Sebut saja, Chevron Pacific Indonesia (CPI) yang akan mengolah Lapangan Minas dengan menggunakan chemical, Medco yang akan menerapkan EOR di Lapangan Kaji-Semoga serta Pertamina E&P di Lapangan Limau. Saat ini, juga tengah dilakukan studi penerapan EOR di lapangan Tanjung oleh Pertamina EP dan Lapangan Zamrud oleh Badan Operasi Bersama (BOB) Bumi Siak Pisako.

“BPMIGAS menunggu kontraktor lainnya untuk mulai menerapkan teknologi ini,” kata dia saat membuka workshop “EOR untuk Peningkatan Produksi Minyak Nasional” di Bandung, kemarin.

Hardiono mengatakan, keberhasilan penerapan teknologi EOR masih cukup besar mengingat saat ini sisa inplace minyak Indonesia masih sekitar 43 miliar barel. Apabila kegiatan EOR berhasil meningkatkan recovery factor 10%, maka akan ada tambahan cadangan sebesar 4,3 miliar.

“Penambahan ini lebih besar dari cadangan minyak terbukti nasional yang hanya 3,7 miliar barel,” katanya.

Meski demikian, banyak tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya, pemilihan teknologi yang tepat untuk diterapkan. Efisiensi dan efektivitas program juga harus diperhitungkan agar penerapan teknologi ini tidak membengkakkan biaya secara signifikan. “Penerimaan pemerintah maupun kontraktor tetap harus dijaga,” kata Hardiono.

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.