“Thailand
tertarik biofuel. Kita
akan kerja sama lebih dalam,†kata Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita
H.
Legowo.
Selain
biofuel, lanjut Evita, pada pertemuan The 2 Indonesia-Thailand
Energy Forum (ITEF) yang diselenggarakan di Jogjakarta, 28-29 Juli 2010,
Thailand juga menyatakan keinginan untuk bekerja sama meningkatkan
kemampuan
sumber daya alam migas, eksplorasi baru serta peningkatan kemampuan
dalam
negeri dalam energy services.
â€ÂSelama
ini, pendidikan SDM migas Thailand dilakukan oleh perusahaan.
Kalau kita kan punya diklat khusus. Dia tertarik itu,†tambah Evita.
Thailand
juga menyatakan keinginannya untuk membeli gas dari Blok Natuna
D Alpha, jika lapangan itu berproduksi nantinya.
Menanggapi
sejumlah keinginan Thailand itu, Indonesia berjanji akan
mengkoordinasikannya dengan instansi terkait.
Dalam
pertemuan yang berlangsung dua hari itu, Delegasi Indonesia
dipimpin Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo. Sementara
Delegasi
Thailand dipimpin Dirjen Departemen Mineral, Kementerian Energi
Thailand.
Dalam
pertemuan yang mengambil tema, “Strengthening Cooperation and
Tightening Friendship in Energy Sektor†tersebut, kedua negara melakukan
pemaparan mengenai isu-isu di sektor migas, ketenagalistrikan serta
mineral dan
batu bara, di negara masing-masing.
Khusus
mengenai minyak dan gas bumi, hal-hal yang dibahas adalah
kebijakan dan peluang di bidang migas dan CBM, bisnis LNG di Indonesia,
bisnis
hilir migas, perkembangan BBN di Indonesia dan industri penunjang migas,
perkembangan bisnis PT Pertamina serta manajemen migas Thailand.
Indonesia-Thailand
Energy Forum merupakan hasil kesepakatan dari
serangkaian pertemuan sebelumnya yang telah mulai dibicarakan pada
pertemuan
Presiden RI dan PM Thailand pada Oktober 2006 di Jakarta. Terakhir, pada
21
Desember 2007 di Bangkok disepakati dibentuk
Energy Forum yang ditandatangani menteri energi kedua negara.