Indonesia Tetap Bertekad Hasilkan LNG Dari CBM Tahun 2014

”Nanti kalau kita sudah bisa memasukkan (CBM) itu dalam proses LNG, kita bisa pindahkan kemana-mana bagian Indonesia yang memerlukan dengan adanya receiving terminal,” papar Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo kepada wartawan, kemarin.

Tahun ini, rencananya sudah dihasilkan gas dari CBM. Karena jumlahnya yang masih terbatas, gas tersebut akan digunakan untuk pembangkit listrik masyarakat di sekitar lapangan CBM yang berproduksi.

”Utamanya kita arahkan ke masyarakat sekitar saja karena kan masih kecil produksinya,” jelasnya.

Potensi gas CBM Indonesia sangat besar yaitu yaitu 453,3 TCF yang tersebar pada 11 cekungan hydrocarbon. Dari sumber daya tersebut, cadangan CBM sebesar 112,47 TCF merupakan cadangan terbukti dan 57,60 TCF merupakan cadangan potensial.

CBM Indonesia berada di cekungan Sumatera Selatan (183 TCF), Barito (101,6 TCF), Kutei (89,4 TCF) dan Sumatera Tengah (52,5 TCF) untuk kategori high prospective. Cekungan Tarakan Utara (17,5 TCF), Berau (8,4 TCF), Ombilin (0,5 TCF), Pasir/Asam-Asam (3,0 TCF) dan Jatibarang (0,8) memiliki kategori medium. Sedangkan cekungan Sulawesi (2,0 TCF) dan Bengkulu (3,6 TCF) berkategori low prospective

CBM telah diusahakan secara komersial di sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Kanada, China dan Australia. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan Pemerintah, kondisi pengusahaan CBM  di Indonesia lebih mendekati ke Powder River Basin USA dimana tingkat kematangan batu bara berada pada sub-bituminus.

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.