Kerja sama dengan
KGS ini, terutama terkait dengan keselamatan area gas, terutama LNG, CNG dan
LPG. Pengalaman Korea terkait keselamatan kapal-kapal gas, diharapkan dapat
ditiru oleh Indonesia.
"Kita tahu, kapal-kapal kita banyak digalangkan di Korea, seperti LNG dan
sebagainya. Jadi mereka (Korea) sudah mengerti proses keselamatannya. Nanti
kalau kita dalam konteks bikin (kapal) yang kecil-kecil segala macam, prosedur
keselamatannya sudah cepat," kata Edy.
Kerja sama energi lainnya adalah antara PT Pertamina dengan Korea National Oil
Corps untuk melakukan joint study hulu migas.
"Kalau dengan Pertamina terserah, mereka mau yang konvensional atau non
konvesional, ya monggo. Dulu kann KNOC pernah punya (wilayah kerja) di
Papua," jelas Edy.
Dalam kesempatan itu, ditandatangani pula kerja sama operasional rig pengeboran
CBM di Indonesia antara PT Sugico dengan Hanjin D&B Co. Ltd serta perluasan
kerja sama Kogas dan Sugico.
Selain itu, proyek pembangkit listrik batubara di Kalimantan oleh PT Adaro
Power dengan PT EWP Indonesia serta proyek PLTU Tebo 2x200 MW di Jambi. (TW)