Demikian antara lain hasil The 3rd
Indonesia-Japan Energy Policy Dialogue (IJEPD) yang diselenggarakan di
Pertemuan itu juga menyepakati perlunya
peningkatan komunikasi dua arah antara Jepang dan Indonesia untuk memperkuat
hubungan kerja sama yang telah dirintis serta mendukung proyek-proyek Jepang
yang sudah, sedang dan akan berjalan di Indonesia.
Di
sektor mineral dan batubara, Indonesia menawarkan proyek pembangunan smelter
plant untuk pengolahan batubara dalam meningkatkan mutu produk dan nilai
tambah. Sedangkan untuk sektor energi baru dan terbarukan, pihak Jepang
(Kitakyushu) telah menjalin kerja sama dengan Pemerintah Daerah Kota Surabaya
dan Malang untuk mengolah sampah menjadi tenaga listrik. Indonesia
berharap dapat terjalin kerja sama antara Badan Penelitian dan Pendidikan ESDM
dengan Kitakyushu dalam pengembangan energi baru dan terbarukan.
Selain Dirjen Migas Evita H.
Legowo, anggota Delegasi RI dalam pertemuan tersebut adalah perwakilan dari
unit eselon I di lingkungan KESDM, KBRI Tokyo, BPMIGAS, PT Pertamina (Persero),
PT PGN (Persero), PT PLN (Persero) dan PT Medco Indonesia Power.
Sementara dari Delegasi
Jepang, anggotanya adalah New Energy and Industrial Technology Development
Organization (NEDO), City of Kitakyushu dan perusahaan-perusahaan
swasta Jepang terkait.
Sebelum pertemuan The 3rd
Indonesia-Japan Energy Policy Dialogue (IJEPD) dimulai, dilakukan pra-meeting dengan Mr.
Hiroshi Asahi guna mendiskusikan kelanjutan Indonesia-Japan Energy Policy
Roundtable (IJERT). IJERT merupakan pertemuan sebagai sarana berdiskusi,
bertukar pengalaman serta informasi antara pemerintah dan swasta di sektor
energi di Indonesia dan Jepang untuk lebih meningkatkan kerja sama yang saling
menguntungkan kedua negara dan telah diselenggarakan sebanyak 12 kali selama
kurun waktu 12 tahun. Oleh karena adanya perubahan institusi di Jepang yang
menaungi pertemuan tersebut, kedua belah pihak sepakat mengganti IJERT dengan Indonesia-Japan Energy Forum (IJEF). Pertemuan dimaksud akan diprakarsai oleh Direktorat
Jenderal Minyak dan Gas Bumi dan METI.