Indonesia Butuh Dua Kilang Minyak Baru

Kilang minyak baru yang dibutuhkan tersebut, menurut Kepala Sub Direktorat Pengangkutan Migas Kementerian ESDM, Isnaini, dalam diskusi mengenai peluang Bisnis di Hilirisasi Migas yang diselenggarakan BPP HIPKA, Rabu (19/3), masing-masing berkapasitas 300.000 barel per hari atau sama dengan 2 kali kapasitas kilang Pertamina Cilacap.

“Diharapkan badan usaha swasta berinvestasi membangun kilang minyak,” katanya.

Kilang dalam negeri Indonesia saat ini, terutama milik PT Pertamina yaitu kilang Dumai, Sungai Pakning, Plaju, Cepu, Balikpapan, Kasim, Cilacap dan Balongan. Sementara kilang milik swasta yaitu Tuban/TPPI dan TWU.  Satu  kilang swasta juga dalam proses pembangunan yaitu TWU II dan direncanakan akan dibangun RFCC Cilacap.

Untuk tahun 2015, kapasitas kilang Indonesia diperkirakan sebesar 1,167 juta barel per hari, produksi minyak yang bisa diolah sebesar 719.000 barel per hari. Kebutuhan BBM diperkirakan 1,359 juta barel per hari, sehingga terjadi defisit 640.000 barel per hari.

Sementara tahun 2025, kapasitas kilang diperkirakan 2,067 juta barel per hari, produksi minyak yang dapat diolah sekitar 1,384 juta barel, konsumsi BBM 2,012 juta barel dan defisit 628 juta barel per hari.

Saat ini pemerintah tengah berupaya membangun kilang minyak dengan sistem pendanaan kerja sama pemerintah dan swasta (KPS). Kepastian pasokan minyak mentah sebesar 300.000 barel per hari telah diperoleh dari Pemerintah Irak. Negara tersebut juga menyatakan akan ikut berinvestasi untuk pembangunan kilang yang rencananya akan dibangun di Bontang, Kalimantan Timur dengan biaya sekitar Rp 90 triliun. (TW)

 

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.