Selain itu, peningkatan
pemanfaatan energi terbarukan dan teknologi energi yang efisien, peningkatan
pemanfaatan gas bumi (metana) untuk meningkatkan efektivitas biaya dan
eksploitasi serta pemanfaatan gas sebagai energi bersih, mendorong kerjasama
pemerintah dan swasta dalam investasi di sektor energi, pertukaran informasi
mengenai insentif fiskal dan keuangan untuk pengembangan energi serta
pendidikan dan pelatihan (diklat) pada bidang panas bumi, energi efisiensi dan
topik-topik yang berkaitan dengan energi.
Sebagai tindak lanjut dari
kesepakatan tersebut, Indonesia dan Amerika Serikat akan melakukan
pengelompokan dari potensi-potensi kerjasama yang telah disepakati dalam dialog
menjadi beberapa working group.
Rencana aksi yaitu keterlibatan pihak-pihak yang terkait secara aktif dari
kedua negara di setiap working group
akan dikomunikasikan dan disepakati untuk dilaporkan kepada Pimpinan
Kementerian/Departemen Energi kedua negara pada akhir Agustus 2010.
Delegasi RI dipimpin oleh Dirjen
Migas Kementerian ESDM Dr. Ing Evita H. Legowo dan beranggotakan wakil-wakil
dari unit-unit di lingkungan KESDM, Kemlu, Bappenas, BPMIGAS, BPH Migas dan
KADIN. Delegasi AS dipimpin
oleh Dr. Phyllis Yoshida, Deputy
Assistant Secretary for Asia, Europe and the Americas, Department of Energy (DoE) dan beranggotakan wakil-wakil dari DoE, Department of State (DoS), Department of Commerce (DoC), USTDA,
USAID,
Pada pertemuan ini, Wakil Menteri Energi AS Daniel Poneman
menyampaikan keynote remarks mengenai
inisiatif yang berkaitan dengan penelitian dan pengembangan (litbang),
efisiensi energi, energi terbarukan serta investasi sebagai poin-poin dalam
rangka meningkatkan kerjasama bilateral RI-AS dalam bidang energi sesuai
komitmen kedua pimpinan negara yang telah dituangkan dalam Indonesia-U.S. Comprehensive Partnership.
EPD membahas berbagai isu energi yang menjadi perhatian
bersama dan mengidentifikasi peluang dan tantangan dalam membangun kerjasama
kedua negara di bidang kebijakan energi nasional, perkembangan
dan pemanfaatan sumber energi, penelitian dan pengembangan, peningkatan
kapasitas, pengembangan unconventional
gas, methane to market, pengembangan sumber daya manusia.
Sejak
Indonesia menyampaikan bahwa
kerjasama di bidang energi masih terbuka luas dan menegaskan pentingnya partisipasi
KADIN dan pihak swasta AS dalam pertemuan
Pertemuan keempat