Indonesia-AS EWG II Bahas Gas Conventional dan Unconventional

Selain itu, kemajuan terbaru PP No 79 tahun 2010 tentang Biaya Operasi Yang Dapat Dikembalikan dan Perlakuan Pajak Penghasilan di Bidang Usaha Hulu Migas (PP Cost Recovery) dan rencana revisi UU No 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.

 

Demikian salah satu kesimpulan Indonesia-AS Energy Working Group I yang dihadiri oleh 28 delegasi, terdiri dari 20 delegasi Indonesia dan 8 delegasi AS. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo. Sedangkan Delegas AS dipimpin oleh US Deputy Assistant Secretary for AS, Europe dan The Americas Dr. Phylis Yoshida.

 

Pertemuan tersebut  difokuskan pada kemajuan serta rencana kerja sama bidang energi antara kedua negara yang merupakan tindak lanjut dari kesepakatan yang dicapai pada pertemuan Indonesia-US Energy Policy Dialogue (EPD).

 

Hal-hal  yang dibahas dalam EWG adalah review and discussion of RI-US energy investment roundtable: policy lessons learned, next steps, progress and plans,  discussion of joint algae biofuels research, USAID’s Indonesia clean energy development (ICED) project, discussion of  Indonesia’s participation in the methane to markets partnership/global methane initiative to advance cost-effective, near term methane recovery and use as a clean energy source dan discussion of encouraging public private investment partnerships in energy sector.

 

Pertemuan Joint Commission Meeting RI-AS merupakan pertemuan tahunan yang menjadi bagian dari kerangka kemitraan menyeluruh (comprehensive partnership) dalam memperkuat kerja sama bilateral di berbagai bidang dalam upaya memajukan perdamaian, stabilitas serta kesejahteraan ekonomi di Indonesia, AS, kawasan dan dunia.

 

Joint Commission Meeting I telah dilaksanakan di Washington DC tanggal 17 September 2010. JCM merupakan komponen kunci dari komitmen jangka panjang antara Presiden Obama dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk memperluas, memperdalam dan meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dan Amerika Serikat untuk menghadapi tantangan abad ke 21.

 

Pertemuan tersebut diketuai oleh US Secretary of State Hillary Rodham Clinton dan Menlu RI Marty Natalegawa. Kedua negara sepakat membentuk komisi bersama yang merupakan bagian dari kerangka kemitraan menyeluruh dalam memperkuat kerja sama bilateral di berbagai bidang dalam upaya memajukan perdamaian, stabilitas serta kesejahteraan ekonomi di Indonesia, AS dan dunia.