Sementara harga Minas/SLC bulan November 2012, menurut Tim
Harga Minyak Indonesia,
mencapai US$ 108,26 per barel atau turun sebesar US$ 3,52 per barel dari US$
111,78 per barel.
Penurunan ini sejalan dengan perkembangan harga minyak mentah utama di pasar internasional, yang disebabkan oleh beberapa faktor yaitu kekhawatiran pasar atas kondisi perekonomian global yang disebabkan oleh:
- Ancaman terjadinya resesi ekonomi di AS akibat ‘fiscal cliff’ dimana kenaikan pajak dan pemotongan belanja pemerintah akan menyedot dana sebesar US$ 600 miliar serta meningkatnya jumlah pengangguran sebanyak 78.000 orang.
- Resesi yang terjadi di Zona Eropa, setelah Gross Domestic Product di Zona Eropa mengalami pertumbuhan negatif selama dua kuartal berturut-turut.
- Potensi
terhambatnya penyelesaian hutang Spanyol akibat rencana untuk menunda
permintaan bailout.
Penyebab lainnya adalah ketegangan geopolitik di Timur
Tengah yang sedikit mereda akibat terhentinya perang antara Palestina dan
Israel setelah adanya kesepakatan gencatan senjata antara kedua negara dan
Badan Energi Atom Internasional merencanakan untuk melanjutkan perundingan
nuklir dengan Iran.
Selain itu, proyeksi permintaan minyak mentah global tahun
2012 berdasarkan publikasi Centre for
Global Energy Studies (CGES), Energy
Information Administration (EIA), OPEC
dan IEA (International Energy Agency)
menunjukkan penurunan 0,01-0,10 juta barel per hari dibandingkan proyeksi bulan
sebelumnya akibat lambatnya pertumbuhan ekonomi global.
Peningkatan pasokan minyak dari sejumlah negara, juga
menurunkan harga minyak. Pasokan minyak mentah dari Irak saat
ini mencapai 3,1 juta barel per hari atau meningkat 500.000 barel per hari
dibandingkan pasokan pada tahun 2011. Lapangan minyak terbesar di Inggris yaitu
Lapangan Buzzard, kembali beroperasi setelah kegiatan pemeliharaan yang
berlangsung sejak tanggal 4 September 2012 selesai. Juga, pasokan minyak mentah
dari Kolombia meningkat akibat kegiatan produksi telah berlangsung normal
setelah terhambat akibat adanya pemeliharaan dan serangan pemberontak.
â€ÂBerdasarkan publikasi EIA,
stok minyak mentah komersial AS naik 1 juta barel sementara stok gasoline AS naik 0,9 juta barel
dibandingkan tingkat stok bulan sebelumnya dan masih belum beroperasinya
sejumlah kilang di wilayah pantai timur AS akibat badai Sandy yang melanda
kawasan tersebut, juga berpengaruh menurunkan harga minyak,†kata Tim Harga.
Untuk kawasan Asia Pasifik,
harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, juga
dipengaruhi oleh rendahnya permintaan minyak mentah jenis direct burning drai
Jepang akibat masih tingginya persediaan dan tutupnya beberapa pembangkit
listrik berbahan bakar minyak.
Selengkapnya perkembangan rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada bulan November 2012, sebagai berikut:
- WTI (Nymex) turun sebesar US$ 2,84 per barel dari US$ 89,57 per barel menjadi US$ 86,73 per barel.
- Brent (ICE) turun sebesar US$ 1,99 per barel dari US$ 111,52 per barel menjadi US$ 109,53 per barel.
- Tapis (Platts) turun sebesar US$ 2,22 per barel dari US$ 116,11 per barel menjadi US$ 113,89 per barel.
- Basket OPEC turun sebesar US$ 1,59 per barel dari US$ 108,36 per barel menjadi US$ 106,77 per barel.