Sementara harga Minas/SLC
mencapai US$ 117,67 per barel, turun US$ 10,29 barel dari US$ 127,96 per barel
pada bulan April 2012.
Penurunan harga minyak mentah
Indonesia tersebut sejalan dengan perkembangan harga minyak mentah utama di pasar
internasional, yang disebabkan oleh beberapa faktor yaitu pernyataan Menteri
Perminyakan Arab Saudi bahwa harga minyak saat ini masih terlalu tinggi
sehingga Arab Saudi berencana terus meningkatkan produksi minyak mentahnya
untuk menurunkan harga menjadi sekitar US$ 100 per barel.
Selain itu, pertemuan antara Iran
dengan negara-negara barat untuk membahas program nuklir Iran serta persetujuan
Iran untuk menerima inspeksi International
Atomic Energy Agency (IAEA), menimbulkan harapan berakhirnya krisis geopolitik
di Timur tengah akibat isu nuklir Iran serta kekhawatiran pasar akibat
menurunnya prospek penyelesaian krisis hutang Yunani menjadi tidak jelas
setelah pemilihan umum dimenangkan pihak yang tidak setuju dengan rencana
penghematan anggaran yang merupakan syarat untuk mendapatkan bailout dari Uni Eropa.
Melemahnya perekonomian
khususnya zona Eropa yang diindikasikan dengan tingginya tingkat pengangguran
di Spanyol hingga mencapai 24,4%, juga menyebabkan menurunnya harga minyak
dunia.
Proyeksi produksi minyak
mentah dari negara-negara OPEC
(Organization of The Petroleum Exporting Countries) tahun 2012 menunjukkan
peningkatan dibandingkan proyeksi produksi bulan sebelumnya, berdasarkan
publikasi EIA (Energy Information Administration) dan CGES (Centre for Global Energy Studies) bulan Mei 2012, yaitu:
- EIA merevisi proyeksi produksi minyak mentah OPEC tahun 2012 menjadi
sebesar 30,85 juta barel per hari atau naik 0,28 juta barel per hari
dibandingkan proyeksi bulan sebelumnya.
- CGES merevisi proyeksi produksi minyak mentah OPEC tahun 2012 menjadi sebesar 31,20 juta barel per hari atau
naik 0,20 juta barel per hari dibandingkan proyeksi bulan sebelumnya.
Penurunan harga minyak dunia
juga disebabkan karena data dari EIA
yang menyatakan bahwa stok minyak mentah komersial AS terus mengalami
peningkatan sehingga mencapai 382,5 juta barel atau 14% di atas rata-rata stok
minyak mentah komersial AS selama 5 tahun terakhir dan menguatnya nilai tukar
dolar AS yang mengakibatkan permintaan minyak mentah dunia turun.
Untuk kawasan Asia Pasifik,
penurunan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut,
juga diakibatkan karena terjadinya unplanned
shutdown kilang di Vietnam dan menurunnya tingkat operasi kilang China dari
9,2 juta barel per hari menjadi 8,9 juta barel per hari sehingga China menjual
kembali minyak mentahnya.
Selengkapnya perkembangan
harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional selama bulan Mei
2012, sebagai berikut:
-
WTI (Nymex) turun sebesar US$ 8,63
per barel dari US$ 103,35 per barel menjadi US$ 94,72 per barel.
-
Brent
(ICE) turun sebesar US$ 10,20 per barel dari US$ 120,49 per barel menjadi US$
110,29 per barel.
-
Tapis
(Platts) turun sebesar US$ 9,60 per barel dari US$ 126,81 per barel menjadi US$
117,21 per barel.
-
Basket
OPEC turun sebesar US$ 9,79 per barel dari US$ 118,18 per barel menjadi US$
108,39 per barel.