Penurunan
harga minyak mentah Indonesia tersebut, menurut Tim Harga
Minyak Indonesia, sejalan dengan perkembangan harga minyak mentah utama
di
pasar internasional yang diakibatkan oleh beberapa faktor, yaitu laporan
Departemen Energi AS yang mengatakan terjadi peningkatan stok minyak
mentah
komersial AS menjadi 360,8 juta barel yang melebihi ekspektasi para
analis
pasar, terutama akibat peningkatan impor minyak mentah yang mencapai
rekor
tertinggi sejak Agustus 2006.
Selain itu, International energy
Agency (IEA) dalam laporan bulanannya memperkirakan pertumbuhan suplai
minyak
mentah non OPEC untuk 2010 mencapai 0,8 juta barel per hari yang
merupakan
peningkatan tertinggi sejak 2003/2004, melemahnya bursa saham
internasional
serta aksi profit taking yang dilakukan investor akibat meningkatnya
kekhawatiran terhadap rendahnya pertumbuhan permintaan akan energi serta
kondisi perekonomian di AS dan China yang melambat.
“Kekhawatiran pasar bahwa
perekonomian AS akan kembali melemah dalam waktu dekat setelah
pernyataan ketua
Federal Reserce AS yang mengatakan bahwa outlook perekonomian AS masih
suram
serta indeks kepercayaan konsumen AS yang anjlok hingga titik terendah
dalam
lima bulan terakhir, juga mempengaruhi harga minyak internasional selama
bulan
Juli,†kata Tim Harga Minyak Indonesia.
Faktor lainnya adalah Badai Alex
dan Bonnie tidak terlalu berdampak terhadap operasional fasilitas
produksi
minyak dan kilang di wilayah Teluk Meksiko sehingga kekhawatiran
penurunan
produksi tidak terjadi.
Untuk kawasan Asia Pasifik,
penurunan harga minyak mentah juga disebabkan oleh penghentian operasi 3
CDU di
Jepang dengan total kapasitas 172 ribu barel per hari untuk dilakukan
pemeliharaan berkala dan konsumsi mintak TEPCO (Tokyo Electric Power
Co.) Jepang
yang mengalami penurunan sebesar 41% akibat peningkatan output reaktor
nuklir
dan pengoperasian kembali sejumlah reaktor nuklir Jepang.
Selengkapnya perkembangan harga
rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional selama bulan juli
2010,
sebagai berikut:
WTI (Nymex) naik US$ 0,98 per
barel dari US$ 75,40 per barel menjadi US$ 76,38 per barel.
Brent (ICE) turun US$ 0,30 per
barel dari US$ 75,66 per barel menjadi US$ 75,36 per barel.
Tapis (Platts) naik US$ 0,26
per barel dari US$ 77,32 per barel menjadi US$ 77,58 per barel.
Basket OPEC turun US$ 0,53 per
barel dari US$ 72,95 per barel menjadi US$ 72,42 per barel.