Sedangkan harga Minas/SLC untuk April sebesar US$ 53,45
per barel, naik US$ 4,94 per barel dari bulan Maret yang mencapai US$ 48,51 per
barel.
Peningkatan harga minyak mentah Indonesia ini sejalan
dengan harga minyak mentah utama di pasar internasional yang disebabkan
beberapa faktor, antara lain optimisme pasar akan mulai bangkitnya pertumbuhan
perekonomian dunia, sehubungan dengan kesepakatan Negara-negara anggota G20
dalam pertemuan tanggal 2 April 2009 di London, untuk mengalokasikan dana
bantuan sebesar US$ 1,1 triliun kepada IMF dan institusi keuangan dunia lainnya
dalam masa resesi saat ini.
Selain itu, menguatnya bursa saham dunia terutama Wall
St-AS, sehubungan dengan laporan peningkatan pendapatan beberapa perusahaan
besar seperti Wells Fargo Bank, Citigroup, General Electric dan Google pada
kuartal I tahun 2009, sehingga memberikan harapan terjadinya perbaikan pada sektor
finansial serta menurunnya produksi minyak mentah OPEC sebesar 0,145 juta barel
per hari menjadi 27,90 juta barel per hari sebagai dampak semakin meningkatnya
kepatuhan (compliance) anggota OPEC
dalam mengimplementasikan kesepakatan pemotongan produksinya. Saat ini tingkat compliance mencapai 83%.
Melemahnya nilai tukar dolar AS terhadap euro yang dipicu
oleh peningkatan kegiatan industri dan perbankan di Eropa sehingga meningkatkan
daya tarik investor terhadap komoditas seperti minyak mentah dan kekhawatiran
pasar mengenai kemungkinan terganggunya suplai minyak mentah dari Nigeria
terutama akibat serangan kelompok militan terhadap fasilitas pipa minyak di
wilayah Niger Delta, Nigeria, pada pertengahan April 2009 yang telah
menyebabkan kebakaran dan ditutupnya jalur pipa utama serta stasiun-stasiun
pemompa yang berdekatan sehingga menghasilkan penghentian produksi sebesar 0,18
juta barel per hari.
Untuk kawasan Asia Pasifik, selain disebabkan oleh faktor-faktor
tersebut, peningkatan harga minyak juga disebabkan oleh penundaan pengoperasian
kembali unit PLTN No 7 Stasiun Kashiwazaki Kariwa milik TEPCO hingga paling
cepat pada pertengahan Mei 2009 dan meningkatnya tingkat pengolahan minyak
mentah kilang-kilang di Cina pada bulan April 2009 yang mengindikasikan mulai
berhasilnya program stimulus ekonomi pemerintah Cina yang berdampak terhadap
membaiknya permintaan energi, termasuk minyak.
Selengkapnya perkembangan rata-rata minyak mentah utama di
pasar internasional pada bulan April, sebagai berikut:
-WTI
(Nymex) naik US$ 1,89 per barel dari US$ 48,06 per barel menjadi US$ 49,95 per
barel.
-Brent
(ICE) naik US$ 3,97 per barel dari US$ 47,42 per barel menjadi US$ 51,39 per
barel
-Tapis
(Platts) naik US$ 2,44 per abrel dari US$ 50,15 per barel menjadi US$ 52,29 per
abrel
-Basket
OPEC naik US$ 4,42 per barel dari US$ 45,78 per barel menjadi US$ 50,20 per
barel.