Kerja sama yang telah terjalin antara Indonesia dan Korea dalam bidang migas, antara
lain pengembangan Blok Madura dan Poleng yang merupakan kerja sama PT Pertamina
dan Kodeco serta PT Pertamina dan SK Energy yang berkolaborasi di hilir migas.
Sedangkan beberapa bidang kerja sama yang potensial untuk
dikembangkan di masa depan, antara lain pengembangan dimetil eter (DME) sebagai minyak baru, pengembangan lapangan
migas marjinal, CBM, batu bara dan penelitian bersama biofuel generasi kedua.
Pada kesempatan tersebut, Delegasi Korea
menyampaikan harapannya agardapat
melanjutkan kerja sama menyosialisasikan pembangkit listrik tenaga nuklir di
Indonesia.
Pertemuan ketiga IKEF dihadiri oleh 155 pejabat pemerintah
dan pebisnis dari kedua negara. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Dirjen
Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo. Sedangkan Delegasi Korea dipimpin
Deputi Menteri Energi dan Kebijakan Sumber Daya Alam Kim Junggwan.
Penyelenggaraan The
3rd IKEF ini bersamaan dengan pertemuan The
2nd Joint Task Force (JTF)Indonesia-Korea. Inimerupakan wadah pertemuan bilateral
Indonesia-Korea yang membahas mengenai kemajuan atau perkembangan yang meliputi
pembicaraan dari berbagai kementerian atau unit terkait dan diikuti oleh
pemerintah sertaswasta. Bertindak
sebagai focal point kegiatan JTF adalah Kemenko PerekonomianRI bersama dengan Ministry of Knowledge of Economy (MKE) Republik Korea.
Kerja sama bilateral Indonesia-Korea Selatan dimulai pada
tahun 1979. Pertemuan tersebut membahas kebijakan-kebijakan di bidang energi
diantara kedua negara, perdagangan LNG, minyak mentah, hasil kilang, batu bara
dan kerja sama dalam pengembangan minyak, gas bumi, batu bara dan tenaga
listrik. Pada periode 1979-2006, Indonesia
dan Korea
telah melaksanakan pertemuan bilateral sebanyak 21 kali yang terbentuk dalam Joint Committee on Energy.
Pada 4 Desember 2006 bersamaan dengan Joint Committee ke 22, disepakati untuk lebih meningkatkan
dan mengintensifkan kerja sama sektor energi yang melibatkan swasta dari kedua
negara. Ini ditandai dengan kesepakatan pembentukan Energy Forum yang diharapkan menjadi wadah baru bagi kerja sama
Indonesia-Korea, menggantikan Joint
Committee.