Sementara Vietnam, harga bensinnya sebesar Rp
10.000, Cina Rp 9.000, India dan Philipina Rp 12.000, Australia Rp 14.000,
Singapura Rp 15.000 dan Jepang di atas 16.000.
"Disparitas harga bensin kita dengan negara-negara tetangga cukup
tinggi," kata Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo
disela-sela rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR, Selasa (27/3).
Disparitas yang cukup tinggi ini, cenderung mendorong penyelundupan dan
penyelewengan BBM subsidi yang seharusnya diperuntukkan bagi konsumen dalam
negeri. Pihak yang mendapatkan manfaat dari subsidi adalah para penyelundup dan
penyeleweng BBM subsidi.
Harga jual premium dan solar tidak berubah hampir empat tahun terakhir, sejak
kenaikan harga pada Mei 2008.