Harga Jual LPG 12 Kg Naik Rp 1.500 per Kg

VP Corporate Communication PT Pertamina Ali Mundakir dalam siaran persnya, Rabu (10/9), mengatakan,  kenaikan ini dilakukan menyusul tingginya harga LPG di pasar internasional dan turunnya nilai tukar Rupiah yang menyebabkan beban kerugian perusahaan akan semakin tinggi. Penyesuaian ini juga merupakan pelaksanaan Roadmap Penyesuaian Harga LPG 12 kg secara berkala sesuai hasil Rapat konsultasi Pemerintah dengan BPK RI pada tanggal 6 Januari 2014.

Apabila dibandingkan dengan harga keekonomian LPG, harga jual tersebut masih jauh di bawah keekonomiannya. Berdasarkan rata-rata CP Aramco pada Juni 2014 sebesar US$ 891,78 per metrik ton dan kurs Rp 11.453 per US$, ditambah komponen biaya maka harga keekonomian LPG 12 kg saat ini seharusnya Rp 15.110 per kg atau Rp181.400 per tabung.

Dengan penyesuaian harga ini diharapkan dapat menekan kerugian bisnis LPG 12 kg pada tahun 2014 sebesar Rp 452 miliar sehingga menjadi Rp 5,7 triliun dari prognosa semula Rp 6,1 triliun dengan proyeksi tingkat konsumsi LPG 12 kg mencapai 907.000 metrik ton. Kerugian ini masih melebihi proyeksi RKAP 2014 sebesar Rp 5,4 triliun yang dipatok pada asumsi CP Aramco sebesar US$ 833 per metrik ton dan kurs Rp 10.500 per US$.

Untuk itu, Pertamina juga telah menyampaikan kembali Roadmap Penyesuaian Harga Elpiji 12 kg secara berkala dalam rapat koordinasi dengan pemerintah, dimana penyesuaian tersebut dapat dilakukan secara otomatis setiap 6 (enam) bulan hingga mencapai harga keekonomian di tahun 2016.

Untuk menjamin kelancaran pasokan kepada konsumen. Pertamina memastikan ketersediaan suplai LPG di masyarakat baik untuk LPG 12 kg maupun LPG 3 kg. Antara lain dengan meningkatkan stok LPG, dimana status hari ini dalam kondisi aman di atas 16 hari dan optimalisasi jalur distribusi LPG melalui SPBU dan juga modern outlet.

Selanjutnya, Pertamina juga melakukan monitoring distribusi LPG 3 kg sampai pangkalan dengan aplikasi SIMOL3K (Sistem Monitoring Penyaluran Elpiji 3 kg). Dalam menyongsong penyesuaian harga ini, Pertamina juga telah melakukan sosialisasi kepada stakeholder dan pengguna LPG secara kontinu.

Sementara itu, dari total proyeksi konsumsi LPG tahun ini sebesar 6,11 juta metrik ton, hanya sekitar 2,5 juta metrik ton yang dapat disediakan oleh total kapasitas produksi domestik, di mana seluruhnya telah diserap Pertamina. Dengan demikian, maka pemenuhan kebutuhan LPG harus diimpor sekitar 50%. (TW)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.