Harga Gas Tergantung Keekonomian Lapangan


"Semuanya berpengaruh pada nilai keekonomian lapangan yang membuat harga gas setiap lapangan menjadi berbeda,” jelas Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini, akhir pekan lalu.

 

Rudi menjelaskan, hal-hal tersebut harus dipahami oleh pengguna gas. Tidak mungkin industri hulu migas menjual gas di bawah harga keekonomian karena akan merugikan negara maupun investor.

 

“Jika tidak ekonomis, tentu membuat proyek itu tidak berjalan dan akhirnya tidak akan ada gas yang mengalir yang bisa dimanfaatkan,” tambahnya.

 

Saat ini, harga rata-rata gas ekspor melalui pipa sebesar US$ 15,6 per MMBTU. Untuk LNG, sebesar US$ 14,5 per MMBTU. Sedangkan rata-rata harga gas domestik sekitar US$ 5,8 per MMBTU.

 

Dalam kesempatan yang sama, Rudi kembali menegaskan keberpihakan pemerintah terhadap domestic. Saat ini, jatah gas untuk domestik mendekati 49% dari total produksi. Jumlah ini naik signifikan jika dibandingkan 10 tahun lalu dimana pasokan domestik tidak lebih dari 10%.  (TW)


Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.