Penggunaan FSO yang proyek pembangunannya ditangani oleh Pertamina Perkapalan
ini merupakan wujud sinergi antara Pertamina dan anak perusahaan dalam upaya
optimalisasi sumber daya di antara keduanya. FSO Pertamina Abherka akan menggantikan peran FSO Madura Jaya yang sebelumnya beroperasi di Lapangan Poleng, Blok
West Madura Offshore.
“Ini merupakan salah satu bentuk
sinergi positif antara Pertamina dan anak-anak perusahaan yang diharapkan bisa
terwujud pada proyek-proyek lainnya dalam rangka optimalisasi sumber daya yang
diharapkan dapat menciptakan efisiensi sekaligus meningkatkan kontribusi bagi
penerimaan Negara melalui Pertamina,†tutur Direktur Utama Pertamina Karen
Agustiawan.
FSO Pertamina Abherka adalah hasil
konversi kapal tanker
FSO Pertamina Abherka memiliki
kapasitas 600.000 barel dan dapat melayani akomodasi untuk 150 pekerja. Dengan
FSO Pertamina Abherka, PHE WMO dapat menampung minyak hasil produksi sampai
30.000 barel per hari sehingga akan memberikan kontribusi positif bagi
pencapaian target lifting minyak nasional.
Dengan pergantian FSO diharapkan PHE WMO dapat
meminimalisasi downtime pada saat
melaksanakan lifting minyak. “Adanya FSO Pertamina Abherka juga sangat
menunjang kelancaran operasi yang akan berdampak positif bagi penyediaan energi
di wilayah Jawa Timur sehingga pertumbuhan ekonomi di wilayah setempat dapat
dipacu.â€Â
Tahun ini PHE WMO mempunyai target
produksi minyak sebesar 20.000 barel per hari dan gas sebesar 166.4 juta kaki
kubik per hari (MMSCFD). Produksi gas dari WMO dialirkan kepada PLN, PGN, BUMD
Gresik, dan Media Karya Sentosa sehingga secara tidak langsung beroperasinya
FSO ini akan memberikan jaminan kelangsungan pengaliran gas bagi listrik dan
industri di sekitar Jawa Timur.