Dirjen Migas Kementerian ESDM A. Edy Hermantoro usai Halal Bihalal di Kementerian ESDM, kemarin, mengatakan, FS dilakukan PT Pertamina karena perusahaan pelat merah itu yang nantinya akan mengoperasikan kilang tersebut. Setelah FS rampung tahun ini, diharapkan tahun depan dapat dilakukan desain perencanaan dasar (front end engineering design/FEED). Diharapkan pada tahun 2017, kilang sudah dapat dioperasikan.
Menurut Edy, kebutuhan
Indonesia akan kilang baru sudah mendesak karena untuk memenuhi kebutuhan dalam
negeri, terpaksa dilakukan impor BBM sekitar 400.000 barel per hari. Kilang
APBN yang berbiaya sekitar Rp 90 triliun ini, berkapasitas sekitar 300.000
barel per hari.Pasokan minyak mentah untuk kilang tersebut, direncanakan berasal dari Irak.
Sementara itu mengenai kilang yang akan dibangun dengan bekerja sama investor luar, papar Edy, masih terganjal insentif yang diminta oleh investor.
Kilang APBN ini nantinya tidak hanya menghasilkan produk bahan bakar minyak semata, tetapi juga produk aromatik agar marjin yang dihasilkan dapat ekonomis. (TW)