Presiden Jokowi di Istana Bogor, Jumat (28/11), mengatakan, Dwi Soetjipto terpilih sebagai Dirut PT Pertamina karena peringkat hasil tesnya tertinggi dibandingkan calon lainnya. Dwi bersaing dengan Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia Sofyan Basir dan Dirut General Electric (GE) Indonesia Handry Satriago.
Sesuai PP Nomor 45 Tahun 2005 mengenai mekanisme seleksi dirut BUMN, ada 10 tahapan uji kepatutan dan kelayakan. Adapun struktur TPA adalah Presiden, Wakil Presiden (Wapres), Sekretaris Kabinet (Seskab) dengan anggota Menteri Keuangan, Menteri BUMN dan menteri teknis.
"Ranking-nya paling tinggi saat tes. Karena dites semuanya, baik kemampuan secara global, manajemen, kompetensi," kata Presiden.
Diharapkan, penunjukan Dwi Soetjipto akan berdampak positif bagi upaya pemerintah membangun industri minyak dan gas serta memberantas mafia migas. Selain itu, dapat memperkuat sinergi dengan Ketua Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi dan Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri.
Menteri Energi Dan
Sumber Daya Mineral Sudirman Said berharap, direksi Pertamina yang baru dapat memperbaiki
tata kelolanya sehingga lebih profesional dan transparan agar dapat membawa Pertamina menjadi perusahaan
kelas dunia yang kompetitif dan dapat menjadi pembawa nama baik Indonesia di
pentas global. (TW)