Pertemuan membahas tumpang tindih lahan dipimpin Dirjen
Migas Departemen ESDM Evita H. Legowo dengan didampingi Direktur Pembinaan Usaha
Hulu Migas Edy Hermantoro dan Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Suyartono. Hadir
pula wakil dari Ditjen Listrik dan Pengembangan Energi (LPE), PT Pertamina EP,
PT PLN dan BPMIGAS.
Pembangunan pembangkit listrik yang merupakan proyek kerja
sama Indonesia
dan Cina ini menunjukkan adanya tumpang tindih dengan lapangan migas yang
dikelola Pertamina sejak 1937. Dimana 2 dari 11 sumur di Lapangan Gunung Kemala
yang rencananya akan dikembangkan Pertamina pada 2010-2014, berada di lokasi
proyek pembangkit listrik.
Permasalahan lainnya adalah rencana pemindahan pipa,
penggunaan ROW pipa gas Pertamina untuk pipa air GEMI, rencana pembangunan
jalan lalu lintas proyek GEMI yang melintasi jalur pipa gas Pertamina dan
adanya keputusan Bupati Muara Enim tentang dokumen-dokumen terkait lingkungan.
Pertemuan yang digelar di Gedung Migas, Kamis (22/10),
menyepakati bahwa pemindahan pipa Pertamina dapat dilakukan sepanjang sesuai
aturan yang berlaku dan Pertamina diminta menyampaikan lokasi-lokasi sumur infill yang akan dikembangkan pada
pekan depan.
Selain itu, diusulkan pemasangan jalur pipa air GEMI
sejajar dan di luar ROW Pertamina serta untuk pembangunan jalan lalu lintas
proyek pembangkit listrik yang melintasi jalur pipa gas Pertamina, harus
memenuhi persyaratan perundangan dan SNI serta mendapatkan persetujuan dari
Ditjen Migas.
Rapat juga menyepakati bahwa Ditjen LPE akan mempelajari
kembali dokumen-dokumen perizinan terkait lingkungan dan berkoordinasi dengan
Ditjen Migas. Pertamina juga diminta menyampaikan dokumen-dokumen terkait
lingkungan kepada Ditjen Migas serta perlunya dibentuk Tim Perjanjian
Pemanfaatan lahan Bersama (PPLB) yang melibatkan instansi terkait.
Evita berharap, kedua proyek yang sangat penting bagi
negara ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
“Produksi minyak sangat penting bagi penerimaan negara.
Listrik juga penting. Kita harapkan persoalan tumpang tindih ini dapat
diselesaikan dengan baik,†katanya.
Lapangan minyak Gunung Kemala saat ini memiliki 89 sumur
dengan produksi 800 barel per hari.