Informasi yang tersaji di buku panduan itu cukup
lengkap, termasuk informasi mengenai SPBU transit khusus untuk pengendara roda dua serta posko 24 jam
yang siap membantu masyarakat.
Untuk
mempermudah masyarakat, dalam buku panduan ini juga dicantumkan nomor kontak
pejabat di setiap SPBU maupun region
yang berada pada titik arus mudik dan balik.
“Diharapkan PT. Pertamina (Persero) juga dapat membuat
selebaran mengenai informasi Peta SPBU untuk dibagikan kepada masyarakat
pemudik dan dapat bekerjasama dengan posko ATPM untuk mengendarkan informasi
dimaksud,†kata Sesditjen Migas A. Edy Hermantoro dalam rapat penyusunan buku
panduan di Gedung Migas, kemarin.
Sementara untuk kesiapan pasokan kelistrikan, dalam buku
panduan akan dilengkapi dengan pelayanan dinas gangguan yang berfungsi untuk
seluruh Indonesia pada nomor call center 123 dan juga kontak person di setiap
region PLN.
Sementara pada antisipasi bencana geologi akan dicantumkan titik
rawan longsor yang telah disampaikan ke Pemda setempat sebelumnya, peringatan
dini apabila akan terjadi bencana, cara penanggulangan yang akan dilakukan pada
daerah yang terjadi bencana terutama di daerah-daerah wisata seperti Dieng,
Bromo dan Tangkuban Perahu, serta mencantumkan nama petugas posko beserta nomor
kontaknya yang bertugas di tempat wisata.
Stok
BBM nasional selama periode H-15 hingga H+15 untuk Premium diperkirakan sekitar 17,19 hari,
minyak tanah 75,75 hari dan minyak solar 18,28 hari, avtur 20,95 hari, pertamax
67,87 hari dan pertamax plus 72,40 hari dan LPG 19,04 hari. Stok LPG rata-rata
ketahanan 19,04 hari.
Sedangkan
kondisi sistem kelistrikan pada periode H-15 hingga H+15 dalam kondisi normal, dimana daya mampu pembangkit sebesar 28.624 MW
dan beban puncak sebesar 23.476 MW
sehingga masih terdapat cadangan daya sebesar 5.147 MW. Untuk kondisi
kelistrikan sistem Jawa Madura Bali (Jamali) dalam kondisi normal, sedangkan untuk sistem luar
Jamali juga dalam kondisi normal.