Hal itu dikemukakan Dirjen Migas Departemen ESDM Evita H.
Legowo dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR mengenai asumsi makro sektor
ESDM RAPBN 2010.
Program pengalihan minyak tanah ke LPG, saat ini memasuki tahun ketiga. Pada 2009, pemerintah menargetkan akan membagikan 23.044.211 paket perdana LPG tabung ukuran 3 kg. Jumlah ini termasuk sisa tahun 2008 yang tidak dapat dibagikan sebanyak 4.962.461 paket. Paket tersebut akan dibagikan ke sejumlah daerah yaitu NAD, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, Bali, Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan.
Sementara untuk 2007, paket perdana yang dibagikan mencapai 3.975.789 paket, terdiri dari 3.834.384 paket untuk rumah tangga dan 141.405 paket untuk usaha mikro. Volume LPG yang terealisasi sebesar 163.182 metrik ton dan minyak tanah yang tersisa sebesar 3.851.812 kilo liter dengan wilayah terkonversi meliputi Jabodetabek, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, DIY dan Bali.
Untuk tahun 2008, paket perdana yang dapat dibagikan mencapai 15.037.539 paket yang terdiri dari 14.361.147 paket untuk rumah tangga dan 676.392 paket untuk usaha mikro. Realisasi volume LPG tahun 2008 sebesar 592.242 metrik ton atau berhasil mengkonversi minyak tanah sebanyak 2.059.536 kilo liter sehingga minyak tanah yang tersisa sebanyak 7.832.280 kilo liter.
Program konversi minyak tanah ke LPG bertujuan untuk menekan subsidi minyak tanah yang cukup besar. Diharapkan pada 2010, program ini dapat diselesaikan dengan target 42 juta paket tabung LPG ukuran 3 kg dapat didistribusikan.