Dirjen Migas Tinjau Jargas Blora

Pemasangan pipa sepanjang 1,2 km belum dapat dilakukan melintas di tanah milik PT Pertamina yaitu di proyek pengembangan gas Jawa Timur area Gundih di Jawa Timur. Untuk mengatasi hal tersebut, Dirjen Migas langsung menghubungi Direktur Gas PT Pertamina Hari Karyuliarto, guna melakukan koordinasi agar pipa dapat segera terpasang dan mendapat respon positif.

Selain itu, Dirjen Migas dan rombongan juga berkunjung ke kantor PT Pertamina Proyek Pengembangan Gas area Gundih untuk mendapat penjelasan dan berdiskusi mengenai penyebab pipa gas tersebut tidak dapat segera terpasang.

"Pipa yang belum (terpasang) cuma 1,2 km. Karena melintasi tanah Pertamina, jadi nggak boleh. Ini kan proyek pemerintah, saya minta dipermudah. Toh itu juga nanti penyerahan aset dan operatorshipnya juga gas dari pertamina," ujar Edy.

Sementara untuk jaringan pipa gas yang melintasi rel kereta api, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi telah mengirimkam surat kepada Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia agar diberikan izin pemasangan pipa, namun belum memperoleh tanggapan. Sebelumnya,  Dirjen Migas dan jajarannya telah melakukan kunjungan kepada jajaran Kementerian Perhubungan terkait hal tersebut.

“Kita berharap Kementerian Perhubungan dan PT  Kereta Api segera dapat memberikan izin. Nanti kita kejar lagi  ke Perhubungan," tegasnya.

Menurut rencana, pipa gas akan ditanam 3 meter di bawah rel kereta, sesuai dengan standar keselamatan. Pipa selebar 6 inch itu juga dilengkapi dengan pelindung.

Kendala-kendala seperti ini, lanjut Edy, telah beberapa kali ditemui dalam pembangunan jaringan gas untuk rumah tangga, seperti  di Subang dan dapat teratasi. Edy mengharapkan dalam kasus Blora ini, juga dapat segera menemui jalan keluar karena masyarakat  masyarat Blora sangat mengharapkan gas dapat segera mengalir ke rumahnya.


Harapan senada juga diungkapkan Wasih (49), warga Desa Wates, Blora. Nenek satu cucu rumahnya berdinding kayu dan beralas tanah ini, sehari-harinya memasak menggunakan kayu bakar. Sesekali jika memiliki uang, ia membeli LPG. “Saya maunya cepat dapat gasnya. Katanya harganya lebih murah. Sekarang ini saya kebanyakan  pakai kayu,” katanya.

Jumlah jaringan gas yang terpasang si Blora mencapai 4.025 sambungan rumah yang tersebar di 16 desa yaitu  Desa Sendang, Mulyorejo, Banjarejo, Kalirejo, Gayam, Jompong, Jambirejo, Wates, Mojorembun, Sudung, Pulo, Tanjung, Wado, Tanduram, Kapuan dan Wangkot.

Pembangunan jargas untuk rumah tangga telah dilakukan pemerintah sejak tahun 2009 dan merupakan salah satu upaya pemerintah meningkatkan sumber daya lokal demi mencapai ketahanan energi serta memberikan energi yang murah bagi masyarakat.  Pembangunan jargas juga bertujuan mengurangi beban subsidi BBM yang setiap tahunnya terus menunjukkan peningkatan. (TW)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.