Penghematan subsidi BBM dan pengalihan minyak tanah ke elpiji hampir Rp 1 triliun itu terkait dengan perubahan volume minyak tanah dari 8,61 juta kiloliter menjadi 7,88 juta kiloliter dan volume minyak tanah yang dialihkan ke elpiji dari 728,77 juta kiloliter menjadi 1,14 miliar kiloliter.
Dengan perubahan volume minyak tanah dari 8,6 juta kiloliter menjadi 7,88 juta kiloliter itu, kata Dirjen Migas Departemen ESDM Luluk Sumiarso, maka subsidi minyak tanah pun berkurang dari Rp 26,44 triliun menjadi Rp 24,19 triliun. Sedangkan subsidi pengalihan minyak tanah ke elpiji meningkat dari Rp 2,37 triliun menjadi Rp 3,72 triliun.
Selain menyetujui perubahan yang diajukan pemerintah, Komisi VII DPR yang diketuaui Erlangga Hartarto juga meminta agar Menteri ESDM selaku penanggung jawab program konversi minyak tanah ke elpiji untuk selalu memperhatikan perkembangan di lapangan agar program ini dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan. (Copyright by Ditjen Migas)