Vice
President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan, terhitung
sejak Jumat (24/1), seluruh armada kapal BBM dan LPG Pertamina telah diizinkan
untuk berlayar untuk mendistribusikan BBM dan LPG kepada masyarakat. Adapun,
stok BBM dan LPG dalam kondisi aman masing-masing berada di level 18 hari untuk
Premium, 23 hari untuk Solar, 27 hari Avtur dan 17 hari untuk LPG.
“Pendistribusian
BBM dan LPG dengan menggunakan kapal-kapal sudah pulih setelah pada Jumat
(24/1) otoritas pelabuhan dan dermaga memberikan izin berlayar dan sandar.
Sebagai hasilnya, kini tidak ada satupun Terminal BBM dan LPG Pertamina yang
mengalami keterbatasan stok. Recovery yang cukup cepat ini berkat kesigapan
seluruh tim Pertamina dalam melakukan berbagai upaya untuk mengatasi hambatan
alam, termasuk dengan pola-pola pengalihan pasokan yang sudah dirancang
perusahaan,†terang Ali.
Upaya
pemulihan pasokan juga dilakukan pada distribusi BBM dan LPG di daratan yang
beberapa titik di antaranya menghadapi hambatan alam, seperti banjir di Jawa
Tengah. Dia menegaskan untuk daerah-daerah yang terdampak oleh bencana banjir,
seperti Jepara, Kudus, dan Pati, sebagian besar Stasiun Pengisian Bahan Bakar
Umum (SPBU) masih beroperasi secara normal.
Di
Jepara, dari 19 SPBU yang ada, sebanyak 17 SPBU beroperasi. Sebanyak 13 SPBU
dari 15 unit yang ada di Kudus tetap melayani masyarakat dengan normal,
sedangkan di Pati yang merupakan daerah terdampak banjir paling parah, sebanyak
20 SPBU dari 24 SPBU tetap malayani konsumen.
“Dengan
demikian, apabila masyarakat belum dapat mengakses SPBU yang lokasinya
terisolir karena banjir, masih dapat mengakses BBM di SPBU lainnya di daerah
tersebut yang sebagian besar masih beroperasi secara normal,†tutupnya. (TW)