Menurut Kepala Bagian Humas SKK Migas Handoyo Budi Santoso, saat dilakukan pengeboran sumur di kedalaman 2.160 kaki, terjadi semburan gas yang kemudian membakar menara pengeboran (rig). Seluruh kru termasuk warga dalam radius 300 meter dari sumur langsung dievakuasi. Garis polisi dipasang dalam radius 300 meter agar tidak ada warga sekitar yang mendekat. Hal ini mengingat api masih setinggi 30 meter disertai asap hitam.
"Tidak ada
laporan korban jiwa. Dari pengamatan fisik dan gas detektor juga tidak
ditemukan kebocoran gas di luar area lokasi yang telah disterilisasi,"
kata Handoyo di Jakarta, Rabu (9/7).
Untuk menanggulangi kebakaran diturunkan dua unit pemadam kebakaran dengan
kapasitas 5.000 dan 3.500 liter. Sele Raya dibantu tim pemadam kebakaran dari
PT. Pertamina EP Field Pendopo. Dalam menangani blow out, saat ini masih ditunggu personel dan peralatan dari
Halliburton dari Houston, USA dan Singapura. Sele Raya juga meminta bantuan
Pertamina untuk mendatangkan personel well control untuk melakukan evaluasi dan
langkah-langkah untuk mematikan sumur. "Pertamina memiliki sumber daya
manusia, peralatan, dan pengalaman yang memadai untuk melakukan usaha-usaha
tersebut. (TW)