Sekretaris
Jenderal Kementerian ESDM M. Teguh Pamudji pada awal acara melaporkan, buka
puasa bersama merupakan agenda rutin yang diselenggarakan atas inisiatif
bersama para pegawai, karyawan dilingkungan Kementerian ESDM, BUMN dan stakeholder
sektor energi dan sumber daya mineral, bertujuan untuk lebih mempererat tali
silaturahmi antara pegawai, karyawan sektor ESDM sehingga akan bermanfaat dalam
hubungan sehari-hari.
Acara juga diisi dengan mendengarkan ceramah yang disampaikan oleh Dr. KH. Anwar
Sanusi. Dikatakan, ramadhan merupakan cara mensucikan diri secara seksama atau
tazkiyah. Pertama, tazkiyah bernafas atau
membersihkan jiwa. Jika jiwa manusia baik, maka baiklah hidupnya.
Sebaliknya jika jiwa manusianya rusak, maka rusaklah perbuatannya.
“Jujurlah
dalam hidup ini, hidup jujur itu tidak punya beban sama sekali. Yang punya
beban itu hidup tidak jujur, sebab dosa itu menggelisahkan hidup,†ujar Anwar.
Tazkiyah selanjutnya yaitu tazkiyatul maal atau pembersihan harta yang dimiliki
dengan menyerahkannya sebagian kepada mustahid dan muzaki sesuai ketentuan yang
berlaku. "Supaya harta tidak "stroke", Allah mengajarkan sedekah," ujar Anwar.
Sementara itu, Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik dalam
sambutannya menekannya pentingnya kesederhanaan, kesabaran dan toleransi dalam
kehidupan bersama. “Mari kerjakan kesederhanaan, mari kita praktekkan, hidup
jangan mewah-mewah. Baru jadi dirjen tidak mau makan di warung, itu kesombongan
sudah. Jadi sederhana dipraktekkan. Saya minta jajaran saya untuk mempraktekkan
hidup sederhana di rumah, kantor dan dimanapun,†ujar Wacik..
Mengenai kesabaran, lanjut Wacik, merupakan perintah agama. Apabila pimpinan
memiliki anak buah atau ajudan yang melakukan kesalahan, hendaknya ditegur
secara baik dan terus dibimbing.
Untuk praktek dalam bertoleransi, Wacik mencontohkan dengan dirinya yang beragama Hindu, namun jika ada acara keagamaan lain seperti acara umat Islam, selalu bersemangat untuk menghadirinya. “Jadi kalau saudara ditempat kerja atau tempat tinggal ada saudara yang lain agamanya, sukunya berbeda, sakit atau meninggal, ya datanglah kesana dengan ikhlas, itu toleransi, jangan punya tetangga sakit berat meninggal yang berbeda agamanya tidak ditengok,†pungkas Wacik. (SF)