Hal ini mengemuka dalam kunjungan kerja Wakil Menteri ESDM Susilo
Siswoutomo, Dirjen Migas Kementerian ESDM A. Edy Hermantoro dan Direktur
Pembinaan Usaha Hilir Migas Umi Asngadah di Kantor PT Pertamina EP
Asset 2 di Prabumulih, Sumatera Selatan, Jumat (19/7) petang.
GM
PT Pertamina EP Asset 2 Tubagus Nazarudin dalam paparannya menjelaskan,
produksi migas Asset 2 berasal dari 4 lapangan yaitu Pendopo, Adera,
Prambumulih dan Limau. Produksi migas dari empat lapangan ini sekitar
22.000-23.000 barel per hari.
Produksi minyak terutama berasal
dari Lapangan Limau dan Prabumulih. Sedangkan gas berasal dari Lapangan
Pendopo dan Adera. Shale gas juga ditemukan di wilayah kerja ini.
Dalam
kesempatan itu, Tubagus juga melaporkan terjadinya gangguan keamanan
yang dapat menganggu kegiatan operasi seperti pencurian minyak,
fasilitas produksi dan pencurian besi pipa.
"Berdasarkan
prosentase, gangguan pencurian minyak mencapai 58%, pencurian besi pipa
28% dan pencurian fasilitas produksi mencapai 13%," jelasnya.
Wakil
Menteri ESDM Susilo Siswoutomo dalam kesempatan itu meminta agar PT
Pertamina EP Asset 2 untuk menambah fasilitas produksinya agar target
peningkatan produksi dapat tercapai. Antara lain dengan membangun
tangki, pipa dan pompa.
"Kemungkinan untuk ditingkatkan
produksinya bisa. Ada sumur-sumur yang kandungan airnya sudah 90%. Kalau
kita ingin meningkatkan produksi, otomatis juga harus membangun
fasilitas untuk menghandle jumlah airnya," ujar Wamen.
Hal ini,
lanjutnya, tentunya akan berdampak pada biaya produksi yang harus
ditanggung. Namun ini merupakan hal yang wajar bagi lapangan-lapangan
tua.
Untuk memperlancar peningkatan produksi Asset 2, akan
dilakukan pembahasan lebih lanjut dengan instansi terkait. Termasuk juga
dengan aparat kepolisian untuk mengatasi masalah gangguan keamanan.
(TW)