Hadir dalam rapat tersebut, wakil dari Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan, Departemen Perindustrian, Departemen Keuangan, Kementerian Negara Koperasi dan UKM, PT Pertamina (Persero), Asosiasi Pengusaha Kompor Gas Indonesia (APKOGI) dan Asosiasi Industri Tabung Gas Indonesia (ASITAB).
Dalam pertemuan yang dipimpin Dirjen Migas Departemen ESDM Luluk Sumiarso, disepakati untuk menyusun suatu dokumen yang komprehensif sebagai pedoman pelaksanaan tugas. Draft blueprint telah disiapkan oleh Ditjen Migas untuk disempurnakan dan disetujui bersama.
Tim kerja yang telah bertugas selama ini, dipandang perlu diformalkan dalam suatu surat keputusan. Tim bertanggung jawab atas rencana pelaksanaan kegiatan, sistem pendistribusian, pencacahan masyarakat penerima paket elpiji bersubsidi dan pemantauan pelaksanaan paket elpiji bersubsidi serta pelaksanaan sosialisasi pengalihan minyak tanah ke elpiji.
Materi sosialisasi harus dikoordinasikan dengan instansi lain dan mampu menjawab pertanyaan masyarakat. Sosialisasi dilakukan melalui media elektronik, media cetak, radio maupun secara langsung kepada masyarakat.
Mengenai pengadaan tabung dan kompor gas bersubsidi untuk tahun 2008, pengajuannya dilakukan oleh Departemen ESDM.
Rapat juga membahas rencana aksi yang akan dilakukan, antara lain penyusunan neraca elpiji, peningkatan pasokan elpiji, pengembangan infrastruktur, tata niaga elpiji, penyediaan tabung gas, penyediaan kompor gas dan asesoris, penyusunan neraca tabung dan kompor, pendistribusian tabung 3 kg dan tabung elpiji.
Rencana aksi lainnya adalah pengawasan minyak tanah dan elpiji bersubsidi, penanganan masalah sosial, penanganan masalah pendanaan, penanganan masalah teknis dan keselamatan elpiji, pengurangan bertahap pasokan minyak tanah di daerah pengalihan, harga jual eceran dan harga patokan elpiji, sosialisasi dan penyempurnaan peraturan dan perundang-undangan.
Rapat penyempurnaan blueprint ini akan dilanjutkan pekan depan. (Copyright by Ditjen Migas)