Bangun Kilang, Pemerintah Siapkan Tanah 900 Hektar dan Insentif Pajak

“Kita sudah desain bersama kawan-kawan di Kementerian Keuangan, bagaimana bentuk kerja samanya. Salah satunya tentang (penyediaan) tanah. Mencari tanah itu sangat-sangat sulit,” kata Dirjen Migas Kementerian ESDM A. Edy Hermantoro dalam diskusi di Lemhanas, Selasa (15/4).

Insentif yang ditawarkan pemerintah kepada investor, papar Edy, selain lahan adalah tax holiday selama 15 tahun dan tax allowance.  Terkait dengan pasokan bahan baku, pemerintah telah memperoleh kepastian pasokan minyak mentah dari Irak yang penandatanganan kerja samanya akan dilakukan dalam waktu dekat.

Sementara itu mengenai konfigurasi kilang, diserahkan kepada investor dengan produk yang dihasilkan berupa bensin, solar, avtur dan petrokimia. Investor juga dapat menggunakan teknologi dari AS atau Perancis.

“Sepertinya (investor) banyak yang kepingin. Off taker sudah jelas karena kita (dalam negeri) yang akan ambil,” tambahnya.

Indonesia perlu membangun kilang untuk mengurangi ketergantungan impor BBM, menghemat devisa negara dan menjaga stabilitas nilai tukar serta memacu pertumbuhan industri domestik dan pasar tenaga kerja.

Kapasitas kilang Indonesia saat ini mencapai  1,1157 juta barel per hari. Sedangkan produksi minyak Indonesia yang dapat diolah di kilang dalam negeri hanya sekitar 649.000 barel per hari. Di sisi lain, kebutuhan BBM dalam negeri mencapai 1,257 juta barel per hari. Ini berarti terjadi defisit 608.000 barel per hari. Untuk itu,  Indonesia perlu memiliki 2 kilang minyak baru yang masing-masing berkapasitas 300.000 barel per hari.

Kilang dalam negeri Indonesia saat ini, terutama milik PT Pertamina yaitu kilang Dumai, Sungai Pakning, Plaju, Cepu, Balikpapan, Kasim, Cilacap dan Balongan. Sementara kilang milik swasta yaitu Tuban/TPPI dan TWU.  Satu  kilang swasta juga dalam proses pembangunan yaitu TWU II dan direncanakan akan dibangun RFCC Cilacap.

Untuk tahun 2015, kapasitas kilang Indonesia diperkirakan sebesar 1,167 juta barel per hari, produksi minyak yang bisa diolah sebesar 719.000 barel per hari. Kebutuhan BBM diperkirakan 1,359 juta barel per hari, sehingga terjadi defisit 640.000 barel per hari.

Sementara tahun 2025, kapasitas kilang diperkirakan 2,067 juta barel per hari, produksi minyak yang dapat diolah sekitar 1,384 juta barel, konsumsi BBM 2,012 juta barel dan defisit 628 juta barel per hari. (TW)

 

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.