Perusahaan pelat merah itu juga telah mengantisipasi
kemungkinan peningkatan kebutuhan premium pada puncak arus mudik H-2 yang
diperkirakan meningkat 52% menjadi 96.000 kiloliter dari kebutuhan harian
63.000 kiloliter.
Sementara untuk solar transportasi, papar Direktur
Pemasaran dan Niaga PT Pertamina Djaelani Soetomo dalam konfrensi pers pengamanan BBM Lebaran, peningkatan
permintaan cenderung tidak sebesar premium yaitu dari rata-rata 33.000
kiloliter per hari menjadi 35.000 kiloliter per hari.
“Memasuki bulan Ramadhan, konsumsi solar meningkat
menjadi 36.000 kiloliter per hari atau meningkat 3% dari kondisi normal di
tahun 2010. Penurunan konsumsi diperkirakan akan terjadi mendekati
Lebaran (H-10) sampai dengan H+10 Lebaran menjadi 31.000 kiloliter
per hari. Pada masa itu, stok solar transportasi dijaga di level 1,5 juta
kiloliter atau setara dengan konsumsi di atas 19 hari,†kata Djaelani.
Untuk
bahan bakar penerbangan, Avtur, Pertamina memperkiraan penjualan Avtur selama
Lebaran mengalami peningkatan pada tanggal 3-9 Agustus 2010 (H-7
s/d H-1) dan 12-19 September 2010 (H+1 s/d H+8) dengan volume rata-rata
penjualan mencapai 9.000 kiloliter per hari atau mencapai 17,46% dibanding 15
hari pertama Ramadhan.
“Sementara
pada Hari Lebaran pertama dan kedua diperkirakan volume penjualan sama dengan
periode awal Ramadhan. Selama masa mudik dan arus balik tersebut,
stok Avtur terus dijaga pada kisaran 250.000 kiloliter atau cukup untuk konsumsi
di atas 27 hari,†tambahnya.
Terkait konsumsi LPG, mulai H-10 hingga H+10 diperkirakan mengalami kenaikan
rata-rata sebesar 10% dibandingkan konsumsi selama sebelum Ramadhan. Pada masa
hari raya tersebut, konsumsi LPG PSO diprediksi naik menjadi 10.459 MT per
hari, sementara LPG Non PSO diperkirakan meningkat menjadi 3.409 MT per hari. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, stok LPG dijaga di level 15 hari konsumsi.