R. Priyono, Kepala BPMIGAS mengungkapkan, dari 10 lapangan
tersebut, empat di antaranya akan mulai diproduksi pada 2009, tiga lapangan
pada 2010 dan tiap-tiap satu lapangan akan diproduksikan pada 2011 hingga 2013.
“Percepatan produksi terhadap 10 lapangan ini merupakan
salah satu program peningkatan produksi migas,†katanya di hadapan Komisi VII,
kemarin.
Lapangan-lapangan tersebut adalah Pulau Gading, Alur
Siwah, Sabak, Duri Area-11, Tandublatung, Bukit Tua, Ruby, Madura BD, South
Mahakam dan Kutai Basin.
Menurut dia, untuk meningkatkan produksi minyak nasional,
selain mempercepat produksi 10 lapangan minyak tersebut, BPMIGAS akan melakukan
percepatan kegiatan administrasi dalam hal perizinan PoD (plan of
development)dari wilayah kerja yang diajukan kontraktor.
Priyono menambahkan, BPMIGAS juga mengupayakan pengurangan
laju penurunan alamiah produksi di sejumlah sumur minyak. “Upaya pengurangan
laju penurunan produksi minyak itu kami lakukan lewat program perawatan
sejumlah fasilitas produksi, melakukan program EOR (enhance oil recovery)
dan meningkatkan kapasitas fasilitas produksi,†katanya.
Dia optimistis target lifting minyak seperti diamanatkan
dalam APBN-P 2008 akan tercapai karena dari data terakhir per 21 Mei, volumenya
mencapai 1,036 juta barel per hari.
Pencapaian lifting minyak mentah selama Januari
2008 tercatat mencapai 822.936 barel per hari, sedangkan Februari (828.872
barel per hari), Maret (980.187 barel per hari) dan April (955.492 barel per
hari).
Sementara itu, volume produksi minyak mentah pada Januari
sebanyak 955.847 barel per hari, Februari (986.848 barel per hari), Maret
(985.872 barel per hari), April (937.137 barel per hari) dan Mei (989.880 barel
per hari)
Priyono optimis target lifting minyak dan kondensat akan
tercapai bahkan di atas satu juta barel per hari pada tahun ini.