Rinciannya, kerja sama pengadaan di wilayah I, yakni Natuna,
Sumatera Tengah, Sumatera Selatan, dan Offshore North West Java (ONWJ),
sebanyak US$ 14,65 juta (sekitar Rp 135 miliar). Sementara, penghematan kerja
sama pengadaan di wilayah II, yaitu Jawa Timur dan Kalimantan Timur senilai US$
26,50 juta (sekitar Rp 245 miliar). Ditambah lagi, penghematan optimalisasi
pemanfaatan aset KKKS melalui transfer material dan pemanfaatan used
material dari wilayah I dan II sebanyak US $ 19.45 (sekitar Rp 180 miliar).
“Penghematan ini hampir sama nilainya dengan penghematan
periode 2009 yang mencapai US$ 61,93 juta atau sekitar Rp 575 miliar. Artinya,
total penghematan tahun 2010 bisa jauh lebih besar dari tahun lalu,†kata Kepala
Divisi Humas, Sekuriti, dan Formalitas, Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu
Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS), Agus Suryono di Jakarta.
Tahun lalu, penghematan di wilayah I senilai US$ 20,22 juta
(sekitar Rp 188 miliar), wilayah II sebanyak US$ 15,20 juta (sekitar Rp 141 miliar),
dan pemberdayaan material sebesar US$ 26,51 (sekitar Rp 246 miliar). Area kerja
sama antara KKKS yang telah berjalan, antara lain, penggunaan gudang dan
fasilitas, transportasi laut dan udara, operasi bersama penyelidikan seismik tiga
dimensi, serta kontrak bersama penggunaan rig untuk pemboran maupun workover.
Agus mengatakan, untuk wilayah I, telah dilakukan penandatangan
nota kesepahaman terkait basis data rekanan secara terpusat dan terintegrasi
secara online antar KKKS, serta penerbitan
sertifikat pengganti dokumen administrasi. “Kerja sama ini untuk efektifitas
dan efisiensi proses administrasi pengadaan barang dan jasa di lingkungan
KKKS,†katanya.
Percepatan tata waktu pengadaan, kata dia, dapat terwujud
mengingat tidak perlu dilakukan prakualifikasi secara berulang disetiap KKKS
untuk kualifikasi golongan pekerjaan yang sama dan sejenis. Dengan menghemat
waktu, secara tidak langsung dapat dikatakan telah ada penghematan biaya
administrasi. “Langkah ini sangat membantu kelancaran operasional hulu migas
dalam mencapai target produksinya,†kata Agus.
Dia menambahkan, forum pengadaan barang dan jasa, tidak hanya
bermanfaat dalam menghemat waktu dan biaya. Forum terbukti ampuh menumbuh
kembangkan pengusaha daerah untuk lebih berpartisipasi pada kegiatan usaha hulu
migas. “Kerjasama antara KKKS, penyedia barang dan jasa, serta perbankan
nasional pun meningkat,†katanya.
Saat
ini, telah eksis enam forum pengadaan barang dan jasa di seluruh wilayah
Indonesia, yakni Kalimantan Timur, Jawa Timur, Sumatera Tengah, Sumatera
Selatan, Natuna, dan ONWJ. Dalam waktu dekat akan dibentuk forum serupa untuk
wilayah Papua dan Maluku.