Kebutuhan Meningkat, Indonesia Kembangkan Gas Konvensional dan Non Konvensional


Demikian dikemukakan Dirjen Migas Kementerian ESDM A. Edy Hermantoro dalam Pertemuan Bilateral Indonesia-Yaman di Hotel MidPlaza, Senin (9/9). Hadir dalam pertemuan ini, Duta Besar Indonesia untuk Yaman, Wajid Fauzi, Duta Besar Yaman untuk Indonesia, Ali Alsoswa dan Wakil Wamen Kementerian Minyak dan Mineral Republik Yaman Yousef Ahmed Musaeed.

 

Edy memaparkan, produksi gas telah menjadi salah satu andalan pendapatan negara. Hal ini ditandai dengan masuknya pendapatan dari gas dalam APBN pada tahun ini. Sebelumnya, hanya minyak saja yang masuk dalam perhitungan anggaran negara.

 

Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia, lanjut Edy, selain diekspor untuk pendapatan negara, produksi gas digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

 

“Untuk mendistribusikan gas untuk dalam negeri tersebut, kami terkendala infrastruktur. Apalagi beberapa ladang gas terletak di lepas pantai. Mengatasi hal tersebut, dibangun sejumlah proyek infrastruktur seperti pipa dan FSRU agar gas dapat didistribusikan,” ujar Edy.

 

Dalam pertemuan tersebut, Dirjen Migas juga menawarkan agar Yaman mau berinvestasi di Indonesia.

 

Pertemuan bilateral Indonesia-Yaman ini merupakan kali kedua. Sebelumnya, pada  Februari 2013, Delegasi Kementerian Minyak dan Mineral Republik Yaman yang dipimpin Dirjen Migas Nada Mahmud Aman, datang berkunjung ke Kantor Ditjen Migas.

 

Delegasi Yaman terutama ingin mengetahui mengenai pengembangan migas di Indonesia. Seperti struktur organisasi, sistem kontrak kerja sama dan jual beli gas bumi. (TW)

 

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.