Tutup Peringatan Bulan K3 Nasional Sub Sektor Migas Dirjen Migas Beri Pesan Keselamatan Migas

Berita


Jakarta – Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi  Tutuka Ariadji tutup rangkaian acara peringatan Bulan K3 Nasional Sub Sektor Migas setelah satu pekan pelaksanaan. Dihadapan perwakilan Badan Usaha/Bentuk Usaha Tetap Migas, Badan Usaha Penunjang, serta stakeholders terkait, pihaknya beri pesan keselamatan migas.

“Pertama, saya akan menyampaikan terima kasih atas kehadiran Bapak Ibu sekalian, turut mendukung apa yang kami sampaikan di sini dengan tema budaya keselamatan migas. Budaya artinya dimulai dari habit, dari kebiasaan sehari-hari yang dilakukan terus menerus dengan passion, dengan kesenangan, dengan kebahagiaan, sehingga menjadi budaya, “ ungkap Tutuka mengawali sambutannya, Selasa (20/02).

Tutuka menambahkan bahwa Budaya keselamatan migas adalah multidimensi, pertama dimulai dari keselamatan perjalanan dari rumah menuju tempat kerja. Menurutnya keselamatan di luar tempat kerja juga penting karena akan mendukung keselamatan di tempat kerja. Dimensi kedua bahwa industri sub sektor migas ini terdiri atas kegiatan usaha hulu dan hilir, dimana terdapat manusia sebagai pegawai dan juga peralatan jadi begitu kompleks. Kemudian untuk menjadikan suatu budaya Migas Ditjen MIgas akan terus memantau keselamatan Migas di masing-masing tempat dan saat ini.

“Sampai saat ini juga kami membantu dari Direktur Teknik dan Lingkungan dan tim untuk selalu berupaya memperhatikan apa yang terjadi, lesson learned (kecelakaan) dari tahun-tahun sebelumnya, “ imbuh Tutuka.

Selanjutnya, Tutuka juga menjelaskan bahwa pengelolaan keselamatan Migas juga harus berubah sesuai perubahan paradigma pengelolaan Migas ke depan. Menurutnya Indonesia diberkahi sumber daya gas yang melimpah, seperti di blok Andaman terdapat Andaman 2, South Andaman, dan juga West Andaman. Di utara Lombok dan Bali, potensi gas bumi ukurannya juga besar dan akan menjadi penopang di masa depan. Selain itu yang telah eksisting terdapat blok Masela dan Tangguh.

“Bahwa kami yakin bahwa ke depan transisi energi Indonesia adalah utilisasi pemanfaatan gas. Apa artinya itu? Keselamatan migas berbeda. Gas mempunyai sifat bertekanan tinggi, satu. Jadi handling-nya berbeda. Artinya keselamatan migas kita juga perlu diperbarui bersama-sama, “ tegas Tutuka.

Ditjen Migas terus berupaya dan berkomitmen dalam pembinaan dan pengawasan keselamatan pada kegiatan usaha migas, dimana Pemerintah mempunyai tugas tidak hanya pembinaan, tetapi juga memiliki tugas steering and regulating.

“Jadi kita menyampaikan ada direction ke mana, ke depan. Salah satunya adalah transition energy adalah gas, Regulating adalah kita menyampaikan beberapa regulasi yang mengawal kegiatan tersebut,” imbuh Tutuka.

Dihadapan para stakeholders sub sektor migas, Tutuka juga mengingatkan bahwa ke depan kita akan menghadapi suatu tantangan yang berbeda dengan pengelolaan CO2. Menurutnya, hal ini juga akan mengubah para pelaku usaha migas sebagai suatu bisnis baru. Sebagai Pemerintah, Ditjen Migas juga terus mendengar dan menangkap temuan-temuan yang terjadi dan ditindaklanjuti dengan regulasi.

“Saat ini definisi Ditjen Migas adalah Direktorat Jenderal Migas. Migas by definition, by law adalah Hidrokarbon dan CO2 itu bukan Hidrokarbon, dan itu kita perlu merubah undang-undang Migas 2001. Karena di sana masih divisinya Ditjen Migas juga,” imbuh Tutuka.

Mengakhiri sambutannya, Tutuka berharap dengan selesainya acara peringatan bulan K3 sub sektor migas ini dapat menjadi titik awal untuk semua pihak dapat melaksanakan budaya keselamatan migas yang dimulai dari kebiasaan sehari-hari.

Selengkapnya Youtube Halo Migas Ditjen Migas

(RAW)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.