Tinjau Pemenuhan Keselamatan dan Keandalan Operasi Migas, Ditjen Migas MWT ke Rokan dan Kilang Dumai

Berita


Riau,
Industri minyak dan gas bumi (Migas) merupakan kegiatan usaha yang tinggi teknologi, tinggi biaya, dan tinggi risiko sehingga aspek keselamatan atau safety perlu mendapatkan perhatian khusus dalam menjaga industri migas yang sustainable. Untuk mewujudkan hal tersebut, Ditjen Migas Kementerian ESDM melakukan Management Walkthrough (MWT) ke Area Operasi PT Pertamina Hulu Rokan dan Kilang Refinery Unit (RU) II Dumai PT Kilang Pertamina Internasional dalam rangka pembinaan dan pengawasan Keselamatan Migas pada Badan Usaha Hulu dan Hilir Migas serta sebagai upaya untuk meningkatkan budaya Keselamatan Migas pada kegiatan usaha Migas yang berlokasi di Dumai, Provinsi Riau, Jumat (12/7).

Dalam kegiatan MWT tersebut, Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Noor Arifin Muhammad bersama dengan Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Ariana Soemanto  didampingi oleh Board of Director (BOD) dari PT Pertamina meliputi Direktur Operasi PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Didik Bahagia, VP HSSE PT KPI Diandoro Arifian, General Manager PT KPI RU II Dumai Didik Subagyo, VP Production dan Operation Pertamina Regional I Heru Irianto dan EVP Upstream Business PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Andre Wijanarko.

Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Noor Arifin Muhammad melalui kunjungan tersebut menyampaikan bahwa pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas-fasilitas Migas yang sudah cukup tua merupakan suatu tantangan tersendiri.

“Jadi memang (fasilitas) ini suatu tantangan sendiri, di dalam maintenance sebuah industri yang sudah cukup tua seperti Migas ini, sebetulnya harus dibarengi dengan pengembangan. Agar dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor maka harus ada penambahan facility untuk meningkatkan produksi, dan itu kami mendukung apapun yang bisa kita dukung dari sisi government,” papar Noor.

Noor juga menambahkan bahwa Pemerintah akan terus mendukung pengembangan fasilitas-fasilitas Migas khususnya pada wilayah-wilayah Migas yang sudah cukup tua, “Apalagi dari sisi teknik dan lingkungan, kita akan support bahwa tentunya fasilitas-fasilitas ini ya walaupun sudah kita maintain dengan sangat luar biasa, tapi tetap saja akan tiba saatnya. Itu memang harus diganti dan dikembangkan,” pungkas Noor.

Kilang RU II Dumai yang sudah beroperasi sejak tahun 1972 memiliki kapasitas produksi sebesar 170 MBSD dan menyumbang sebesar 16,5% produksi kilang di Indonesia. Produk yang dihasilkan dari antara lain berupa Bahan Bakar Minyak (BBM) seperti Pertalite, Pertamax, dan Pertamina Dex. Disamping itu juga terdapat Bahan Bakar Khusus (BBK), seperti Aviation Turbine Fuel (Avtur). Selain BBM dan BBK,  Kilang RU II Dumai juga menghasilkan produk non BBM, seperti Solvent, Green Coke dan Liquid Petroleum Gas (LPG).

Direktur Operasi PT KPI Didik Bahagia dalam sambutannya pada saat diskusi kegiatan MWT ini juga mengucapkan terima kasih atas support yang diberikan oleh Ditjen Migas selama ini dan akan terus berkomitmen menjaga Keselamatan Migas, terutama dalam pemenuhan Persetujuan Layak Operasi (PLO).

“Seperti yang kita ketahui usia dari kilang ini sudah 53 tahun, lebih tua daripada saya, saya apresiasi sangat luar biasa teman-teman bisa menjaga performa, ini semua berkat dukungan dari semua pihak termasuk Direktorat Teknik dan Lingkungan Migas maupun Direktorat Pembinaan Usaha Hulu Migas yang selalu memberikan arahan dan coach kepada teman-teman KPI terkait dengan PLO dan sebagainya sehingga kilang ini harapannya terus bisa menaikkan kapasitas untuk terus memberikan kontribusi nyata kepada security energi nasional dan juga tentunya bisa lebih handal dan ramah lingkungan juga,”papar Didik.

Dalam diskusi tersebut, Didik juga menyampaikan bahwa selain terkait dukungan dari sisi keteknikan dan keselamatan Migas, PT KPI juga memerlukan dukungan dari Ditjen Migas dalam hal penyusunan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) di Kementerian ATR sebagai tindak lanjut hasil rekomendasi Ditjen Migas untuk perluasan buffer zone.

Noor menyampaikan bahwa Ditjen Migas mendukung usaha pemenuhan keselamatan yang selama ini telah dilakukan PT PHR dan PT KPI, serta usaha PT KPI dalam pemenuhan buffer zone. “Intinya dalam hal pemenuhan keselamatan Migas ini kita harus saling kolaborasi, kami dari Ditjen Migas khususnya dari Direktorat Teknik dan Lingkungan Migas akan support dan mudah-mudahan kita bisa selalu berjalan beriringan,” jelas Noor.

Selain itu, Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Ariana Soemanto pada kesempatan tersebut juga menyampaikan bahwa Pemerintah akan mengusahakan keringanan pajak terhadap sumur PT PHR yang sudah tidak berproduksi sehingga dapat mengurangi dari segi biaya operasional.

Kilang RU II Dumai telah memberikan sumbangan nyata terhadap perkembangan dan kemajuan daerah khususnya kota Dumai dan sekitarnya serta telah memberikan andil yang besar bagi pemenuhan kebutuhan bahan bakar nasional. (KDB)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.