Tinjau Fasilitas BBM di Jalur Perbatasan Jawa - Sumatera, Menteri Arifin: Antisipasi Lonjakan Kebutuhan dan Tingkatkan Pelayanan

Jakarta, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif didampingi Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati serta Direktur Utama PT. Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution melakukan peninjauan ke beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Banten dan Lampung (18/4). Arifin ingin memastikan suplai Bahan Bakar Minyak (BBM) ke masyarakat berjalan baik meski ada peningkatan kebutuhan bahan bakar di bulan Ramadan ini.

"Dalam menghadapi puncak mudik ini memang harus mewaspadai peningkatan-peningkatan. Selalu meningkatkan pelayanan, jangan lengah dalam memonitor situasi-situasi pada saat puncak mudik yang akan terjadi, sehingga semuanya bisa diantisipasi," ungkap Arifin usai berkunjung ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Bunker (SPBB) Merak, SPBU 34. 424.09 Kota Cilegon, dan Fuel Terminal Tanjung.

Seiring dengan menurunnya kasus Covid-19 dan kondisi ekonomi yang membaik, arus mudik Idul Fitri tahun ini diprediksi akan berpotensi pergerakan masyarakat sebesar 123,8 juta jiwa. Pengguna kendaraan pribadi roda empat diprediksi mencapai 27,32 juta orang (22,7% dari total pergerakan) dan pemudik roda dua mencapai 25,13 Juta orang (20,3% dari total pemudik tahun 2023).

Melihat hal tersebut, Arifin menegaskan diperlukannya komunikasi yang intensif untuk mengantisipasi lonjakan permintaan BBM pada mudik kali ini. "Untuk itu komunikasi dengan seluruh stakeholder yang terkait harus intensif dilakukan," tegas Arifin.

Saat disinggung soal keamanan stok jenis-jenis BBM yang tersedia pada saat peninjauan, Arifin mengatakan bahwa Pemerintah beserta Pertamina terus berupaya menjaga ketahanan stok BBM berada dalam status aman. Terus bergerak cepat mengantisipasi, tidak menunggu sampai terjadi kelangkaan.

"Kita melihat angka-angkanya masih ada yang harus dipenuhi. Jadi perhatian untuk manajemen di Pertamina untuk bisa segera menyediakan stok sehingga aman. Tidak perlu nanti ada emergency, karena emergency-kan susah, traffic-nya lagi padat, mengangkutnya pakai apa jadi dari awal harus sudah diantisipasi," kata Arifin.

Selama periode Satuan Tugas Ramadan dan Idul Fitri (Satgas RAFI) 2023, ketahanan stok BBM dan LPG nasional selama 15-66 hari sehingga stok nasional dalam kondisi aman. Stok BBM dan LPG saat ini dalam kondisi aman dan Pertamina telah menyiagakan seluruh infrastrukturnya yang meliputi 114 Terminal BBM, 23 Terminal LPG, lebih dari 7.400 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), 667 Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE), 4.972 Agen LPG, dan 68 Depot Pengisian Pesawat udara (DPPU).

Menteri Arifin berpesan untuk selalu semangat melayani masyarakat, menyediakan kebutuhan bahan bakar bagi pemudik, dan selalu mengutamakan keselamatan. "(Semoga) masyarakat bisa terlayani dengan baik, kecelakaan bisa diminimalisir kalau bisa tidak ada kecelakaan. Kita doakan semuanya," harap Arifin.

Sebagai informasi, usai melakukan pantuan fasilitas pengolahan BBM di sekitar pelabuhan Merak, Menteri Arifin langsung bertolak ke Lampung untuk mengecek sejumlah SPBU di sekitar pelabuhan Bakauheni. (NAL)


Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.