Kompetensi Semakin Unggul, 36 ASN Ditjen Migas Dilantik dan Disumpah Insinyur

 

BandungSebanyak 36 orang Aparatur Sipil Negara (ASN) Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM mengikuti prosesi pelantikan wisuda serta pengambilan sumpah profesi insinyur di Sasana Budaya Ganesha, Institut Teknologi Bandung, Senin (16/10).

“Ada 36 orang ASN, merupakan komitmen dari kami di Kementerian ESDM untuk mendukung upaya Pemerintah untuk memenuhi Undang-Undang Insinyur guna melahirkan SDM-SDM yang unggul, berkualifikasi, dan berkompetensi,” ungkap Direktur Teknik dan Lingkungan Migas, Mirza Mahendra dalam pidatonya mewakili 196 wisudawan yang dilantik dan disumpah pagi itu.

Dikatakan Mirza bahwa pelantikan dan pengambilan sumpah para wisudawan termasuk 36 ASN Ditjen Migas ini merupakan momentum yang membanggakan sekaligus merupakan tanggung jawab yang besar bagi insinyur untuk mendukung kemajuan peradaban bangsa, terus mengembangkan keilmuan, juga inovasi dan memberikan nilai tambah yang berkesinambungan.

“Selain itu, hal yang sangat-sangat penting juga, kita menjadi insinyur yang memiliki integritas berbudiluhur. Semoga kita semua yang tadi dilantik hari ini dapat berkontribusi dan menghadapi tantangan tadi yang disampaikan di dunia keinsinyuran yang terus berkembang serta dalam urusan kemasyarakatan, peningkatan keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan, serta memenuhi prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dengan standar etika dan profesionalitas yang tinggi,” imbuh Mirza.

Dihadapan perwakilan rektorat Institut Teknologi Bandung (ITB), para koordinator program profesi insinyur ITB, perwakilan Persatuan Insinyur Indonesia, serta para wisudawan Program Studi Program Profesi Insinyur ITB, Mirza mengungkapkan bahwa saat ini cukup banyak Sarjana Teknik yang bekerja sebagai ASN, hal ini dapat menjadi peluang yang baik untuk mendorong para ASN menjadi insinyur sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 11 tahun 2014 tentang Keinsinyuran. 

Pada kesempatan tersebut, Mirza juga menyampaikan saran kepada pihak kampus ITB maupun asosiasi Persatuan Insinyur Indonesia untuk membuka peluang kerja sama dengan Badan Kepegawaian Nasional (BKN) agar gelar profesi insinyur dapat dimasukkan dalam pencatatan gelar ASN. Upaya ini patut dilakukan agar dapat mendorong peningkatan jumlah dan peran profesi insinyur di Indonesia sebagaimana amanat UU No.11 tahun 2014.

Terkait peran profesi insinyur, Rektor ITB Prof. Ir. N. R. Reini Djuhraeni Wirahadikusumah, MSCE, Ph.D yang diwakili Direktur Pendidikan Non Reguler Ir. Ridwan Sutriadi, S.T., M.T., Ph.D. IAP IPU menggarisbawahi peran insinyur dalam menghadapi engineering megatrend. Dikatakan Ridwan bahwa para insinyur harus akrab dengan beberapa kata kunci seperti digital transformation, keberlanjutan atau sustainability, dunia yang saling bergantung atau independent world, kemudian supply chain resilient, localization and staying closer to home, engineering transformation, reducing carbon footprint, artificial intelligence, dan machine learning.

“Peran terpenting para insinyur dalam menghadapi engineering megatrend tersebut ialah terus mengembangkan kompetensi profesionalnya agar selalu mengikuti tren dan teknologi insinyuran terkini,” imbuh Ridwan.

Hal senada juga diungkapkan Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) yang diwakili Sekjen Persatuan PII Bambang Guritno Sukamto M.Sc, MBA, IPU bahwa PII mempunyai misi yang kurang lebih sama dengan ITB yakni mencetak insan-insan insinyur Indonesia yang unggul, kompeten, berdaya saing, bermental juara, kreatif, inovatif, dan menjunjung tinggi profesionalisme dan etika profesi dalam setiap karyanya.

Menurut Bambang tugas insinyur di era saat ini semakin berat namun sangat menantang. Insinyur harus berada di baris terdepan untuk membawa bangsa Indonesia maju dan sejahtera. Indonesia emas 2045 itu sebagian besar merupakan tanggung jawab para insinyur.

“Hanya satu titip pesan, jangan bosan belajar, dan bagi semua disiplin kejuruan tetap harus bisa belajar menguasai hal-hal yang up to date, yang sekarang sangat dibutuhkan, terutama terkait dengan digital technology,” pungkas Bambang mengakhiri. 

(RAW)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.