The 5th Oil and Gas Investment Forum Indonesia 2015

Bandung, Untuk meningkatkan kegiatan eksplorasi migas melalui berbagi informasi resiko dan potensi serta konsep eksplorasi dan eksploitasi, Kementerian ESDM bekerja sama dengan Jakarta Scout Check (JSC) menyelenggarakan The 5th Oil and Gas Investment Forum Indonesia 2015 di Hotel Hilton, Bandung, Kamis dan Jumat (12-13/11). Acara dibuka oleh Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto, Deputi SKK Migas Muliaman, Ketua Tim Komite Eksplorasi Migas dan perwakilam KKKS serta investor migas dari beberapa negara.

Forum ini merupakan sarana untuk memberikan informasi potensi geologi migas Indonesia, khususnya blok migas yang dioperasikan oleh suatu perusahaan atau operator perminyakan kepada calon potensial investor dalam rangka meningkatkan kegiatan eksplorasi melalui berbagi informasi resiko dan potensi geologi serta konsep eksplorasi dan eksploitasi.

"Kegiatan ini merupakan kesempatan bagi para investor yang sudah memiliki blok untuk melakukan farm in dan farm out," ujar Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Djoko Siswanto.

Dalam kegiatan ini, sebanyak 6 perusahaan mendaftarkan diri. Mereka menawarkan farm out 7 bloknya. Perusahaan tersebut adalah:

1.Krisenergy Ltd yang menawarkan Blok East Seruway, offshore North Sumatra dan Blok Bala-Balakang Offshore Kalimantan Timur, KrisEnergy (Tanjung Aru) B.V. 85% (operator).

2.Konsorsium Krisenergy Kutei yang menawarkan Blok Kutai Offshore Kalimantan Timur

3.PT Geraldo Energy menawarkan Blok Belayan, Onshore East Kalimantan.

4.PT Bima Sakti Energi Indonesia menawarkan Blok South Sumatra Basin.

5.Mitra Energy Inc menawarkan Bone PSC.

6.Ranhill Jambi Pte. Ltd menawarkan Blok Batu Gajah PSC, Sumatra Utara.

Blok-blok yang ditawarkan dalam forum ini, menurut Djoko, ada yang telah berhasil mendapatkan penemuan gas dan kondensat seperti Blok Batu Gajah, ada pula yang masih melakukan kegiatan eksplorasi. "Secara umum, dari data yang ditawarkan para peserta, potensi migasnya cukup bagus. Namun untuk melakukan kegiatan selanjutnya, KKKS perlu mengandeng partner lain. Apalagi pada saat ini harga minyak dunia sedang lesu," katanya.

Proses farm in dan farm out memakan waktu paling lama satu tahun. Hal ini karena biasanya pihak KKKS yang menawarkan farm out, ingin menjadi operator. Di sisi lain, investor yang ingin farm in, juga berkeinginan menjadi operator. "Jadi tidak hanya sekedar uangnya yang diambil, tapi dia juga ingin melakukan pekerjaannya. Ini yang biasanya membuat negosiasinya cukup lama," tambah Djoko.

Meski forum semacam ini baru diselenggarakan sebanyak 5 kali, Djoko optimis di tahun-tahun mendatang pesertanya semakin bertambah. Berdasarkan data Ditjen Migas, pada tahun 2012 ditawarkan 56 blok farm out dan dicapai kesepakatan bisnis sebanyak blok. Tahun 2013, jumlah blok yang ditawarkan farm out sebanyak 47, di mana 5 diantaranya terjadi kesepakatan bisnis. Sementara untuk2014, ditawarkan farm out 61 blok dan berhasil terjadi kesepakatan bisnis 5 blok. Untuk tahun 2015, ditawarkan farm out 50 blok, terjadi kesepakatan bisnis sebanyak 5 blok. (TW)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.