The 39th IPA Convention and Exhibition Resmi Dimulai

Ditandai dengan pemukulan gong oleh Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo yang mewakili Presiden RI Joko Widodo, acara tahunan perminyakan yang dilaksanakan oleh Indonesia Petroleum Association (IPA), secara resmi dibuka, Rabu (20/5). Pembukaan acara The 39th IPA Convention and Exhibition yang digelar 20-22 Mei 2015 ini, dihadiri oleh Menteri ESDM Sudirman Said, Kepala BKPM Franky Sibarani, Dirjen Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja, Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi, Ketua IPA Craig Stewart dan pelaku bisnis dari dalam dan luar negeri.

The 39th IPA Convention and Exhibition mengambil tema "Working Together To Accelerate Solutions In Anticipating Indonesia's Energy Crisis". Pertemuan ini merupakan forum bagi perusahaan nasional maupun internasional untuk mengidentifikasi dan berpartisipasi dalam peluang bisnis minyak dan gas bumi di Indonesia, memperluas jaringan bisnis dan ajang menampilkan teknologi dan inovasi terbaru dalam industri migas.

Mengawali acara, Ketua IPA Craig Stewart dalam laporannya mengatakan, Indonesia memiliki tantangan besar untuk memenuhi kebutuhan energi negara dan mencegah krisis energi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, perlu dilakukan revitalisasi industri dengan cara beradaptasi dan mengubah cara kita menghadapi masalah tersebut.

Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo dalam sambutannya, menggarisbawahi beberapa hal terkait defisit kebutuhan energi Indonesia, antara lain belum adanya penambahan cadangan migas baru, mengingat kebutuhan energi yang terus meningkat seiring pertumbuhan ekonomi. Disoroti pula mengenai pencapaian produksi minyak 2015, mengingat produksi minyak pada tahun 2014 yang tidak mencapai target. Pada tahun 2014, produksi minyak mencapai 794.000 barel per hari, sementara target produksi 818.000 barel per hari.

Lebih lanjut Indroyono mengatakan perlunya mengubah paradigma energi dan migas semata-mata sebagai sumber penerimaan negara, menjadi driver pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Data mencatat, penerimaan negara dari sub sektor migas mencapai 286 triliun atau sekitar 18% dari total penerimaan negara.

Untuk itulah, lanjut Indroyono, cadangan di hulu maupun hilir migas harus segera dibangun. Eksplorasi harus segera digalakkan dan infrastruktur harus dibangun dengan cepat. Pada saat ini, cadangan minyak bumi mencapai 3,6 milyar barel dan cadangan gas bumi sebesar 100 TCF.

Sementara itu dari sisi kebijakan bahan bakar, Pemerintah telah memulai langkah strategis dengan mengalihkan subsidi BBM ke sektor yang lebih produktif. "Disparitas harga perlahan bisa diatasi, penyelundupan BBM menurun drastis dan kegaduhan politik setiap terjadi kenaikan harga BBM berkurang," tambahanya,

Terkait tata kelola migas, kata Indroyono, Pemerintah sedang terus melanjutkan langkah-langkah pembenahan. Regulasi harus diperbaiki untuk lebih menarik investasi dan perizinan harus dipermudah.

Khusus mengenai perizinan ini, Pemerintah telah menyederhanakan perizinan di Ditjen Migas dari 52 izin pada tahun 2014 menjadi 42 izin. Mulai Mei 2015, seluruh perizinan telah berada di satu pintu di bawah BKPM.

Sebagai tanda pelaksanaan perizinan migas dalam Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), dalam rangkaian pembukaan ini, Menteri ESDM Sudirman Said secara simbolis menyerahkan dokumen perizinan migas kepada Kepala BKPM Franky Sibarani.

The 39th IPA Convention and Exhibition menyajikan rangkaian program seperti high level plenary session dengan bahasan mengenai krisis energi di Indonesia dalam lingkup energi global yang baru, reformasi tata kelola migas untuk mencapai tujuan nasional dan kolaborasi lintas sektoral untuk memajukan sektor migas. (TW)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.