Tarik Investor Bangun SPBG, Pemerintah Susun Formula

Jakarta, Untuk meningkatkan minat badan usaha swasta membangunStasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG), Pemerintah tengah menyusun formula atau skema bisnis yang dapat menarik investor. Sejumlah alternatif telah disiapkan.

Dirjen Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja dalam diskusi dengan pers di Gedung Migas, Rabu (25/11), menjelaskan, alternatif yang dipersiapkan tersebut tidak selalu berupa kenaikan harga bahan bakar gas, tetapi juga margin atau menaikkan Investment Rate Return (IRR). Selain itu, dapat juga bekerja sama dengan BUMD untuk penyediaan lahannya, seperti yang terjadi di Kota Prabumulih. “Pemerintah kotanya bersedia menyediakan lahan, sehingga investor atau badan usaha swasta hanya pembangunannya. Jadi cost-nya akan turun,” papar Wiratmaja.

Khusus mengenai opsi menaikkan harga bahan bakar, lanjut dia, merupakan opsi terakhir karena Pemerintah harus menjaga agar harga gas untuk transportasi ini harus 50% atau maksimal 60% dari harga BBM. Saat ini, harga bahan bakar gas ditetapkan Rp 3.100 per liter setara premium.

Dikatakan Wiratmaja, sebenarnya minat badan usaha untuk membangun SPBG cukup besar. Namun lantaran marginnya yang dianggap kurang, hanya beberapasaja yang bersedia membangunnya. Beberapa SPBG yang dibangun di Jawa Timur dan DKI Jakarta merupakan milik swasta.

Meski masih banyak menemui kendala dalam pembangunan SPBG, Pemerintah bertekad akan tetap melaksanakan program ini. Ditargetkan pada tahun 2019 dapat dibangun 300 SPBU, termasuk MRU, mother station dan daughter station. (TW)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.