Jakarta, Presiden Joko Widodo pada akhir Februari lalu meminta agar momentum rendahnya harga minyak dimanfaatkan untuk memperkuat cadangan strategis BBM. Terkait hal tersebut, menurut Menteri ESDM Sudirman Said, jika Pemerintah jadi membeli BBM maupun minyak mentah dari luar negeri, maka penyimpanannya kemungkinan di luar negeri akibat terbatasnya tangki penyimpanan di tanah air.
“Kita harus memupuk cadangan (BBM) dan kalau belinya sekarang, kalau punya uang nih, kita tidak punya cukup sarana penyimpanan. Jadi jalan keluarnya adalah ketika kita beli, kita titipkan sementara di penjual,” ujar Sudirman Said di Kementerian ESDM, Senin (28/3).
Hingga saat ini, menurut Sudirman, Pemerintah belum memastikan akan membeli minyak dari negara mana karena masih dalam pembicaraan. Namun demikian, ide untuk menitipkan BBM maupun minyak mentah akan dilakukan jika tangki penyimpanan di dalam negeri tidak mencukupi.
Dalam kesempatan sebelumnya, Dirjen Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja mengatakan, sudah sejak lama Pemerintah berencana membangun cadangan strategis BBM. Selain masih berdiskusi dengan negara-negara yang memiliki tangki yang bisa dipinjam, Pemerintah juga sedang membangun tangki-tangki penyimpanan di dalam negeri yang kapasitasnya cukup untuk 30 hari atau sekitar 45 juta barel.
Mengenai pasokan sebesar 45 juta barel tersebut, Pemerintah menginginkan diperoleh secara business to business demi kelangsungan pasokan jangka panjang. (TW)